Jakarta

    Anggota Komisi XI DPR, Harris Turino, menyambut Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat kerja perdana Komisi XI DPR. Pada saat rapat, Harris menyinggung Purbaya yang baru dilantik Presiden Prabowo menjadi sosok yang paling viral di publik.

    “Yang terhormat Pak Menteri Keuangan, Pak Purbaya, beserta jajaran, para wakil menteri dan sekjen beserta seluruh jajarannya,” kata Harris mengawali pendapatnya dalam rapat Komisi XI DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).

    “Ini pertama-tama selamat Pak, dua hari jadi menteri, sekaligus dua hari Bapak jadi orang yang paling viral seluruh Indonesia he-he-he…,” sambungnya disambut tawa peserta rapat.


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



    Legislator PDIP ini menyoroti pernyataan Menkeu Purbaya yang ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi 6-7%. Harris lantas menyinggung APBN 2026 yang dipatok pada angka 5,4%.




    “Nah kita juga tau bahwa PHK masih terjadi Pak, pengangguran walaupun turun ya, masih terasa di masyarakat angka kemiskinan juga walaupun turun, masyarakat daya belinya masih susah, defisit APBN 2,48% itu harus dijaga ketat, utang jatuh tempo tahun ini cukup tinggi dan juga tekanan internasional juga belum terlalu positif,” ungkap Harris.

    Kendati demikian, Harris menyambut baik semangat dari Menkeu Purbaya. Haris berharap dengan langkah yang dilakukan menteri baru ini, pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Prabowo dapat terwujud.

    “Harapannya adalah memang akhirnya angka 8% yang berkali-kali disampaikan oleh Presiden Prabowo bisa tercapai. Kita sama-sama ingin mencapai ke sana, tapi persoalannya adalah di 5,4% pertumbuhan ekonomi itu kalau geser ke 6 sampai 7% tentu kan ada parameter lain yang berubah,” kata dia.

    Pernyataan Menkeu Purbaya yang baru dilantik viral setelah menyebut tuntutan 17+8 merupakan suara sebagian kecil rakyat. Purbaya memberi penjelasan soal ucapannya itu.

    “Bukan sebagian kecil. Maksudnya begini, ketika ekonomi agak tertekan, banyak kan masyarakat yang merasa susah, bukan sebagian kecil ya. Mungkin sebagian besar kalau sudah sampai turun ke jalan,” kata Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9).

    Purbaya meminta maaf atas ucapannya. Dia berjanji pemerintah akan memulihkan kondisi ekonomi, salah satunya lewat memperbanyak lapangan kerja.

    “Jadi kuncinya di situ. Berapa cepat kita bisa memulihkan ekonomi sehingga lapangan kerja ada banyak. Itu yang kita kejar nanti ke depan. Jadi itu maksudnya saya kemarin. Kalau kemarin salah ngomong, saya minta maaf,” ujarnya.

    Purbaya mengaku kaget pernyataannya viral. Dia menjadikan hal itu pembelajaran.

    “Kaget juga. Tapi kan ini proses edukasi ke publik. Ya nggak apa-apa. Saya juga sama. Kalau saya salah, saya perbaiki. Tapi yang jelas maksud saya seperti itu. Bukan bilang, ‘oh biar aja atau itu yang susah aja’. Nggak,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dwr/rfs)







    Source link

    Share.