Jakarta –
Warga Cluster Anggrek 1 dan Cluster Alpinia, Grand Depok City (GDC) memasang spanduk penolakan terhadap rencana Pemkot Depok menutup putaran (U-turn) di depan PLN GDC. Kadishub Depok, Eko Herwiyanto mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi sebelum penutupan dilakukan.
“Kami evaluasi sebelum kami terapkan beberapa waktu ke depan,” kata Eko saat dihubungi detikcom, Senin (23/1/2023).
Eko menyampaikan rencana penutupan beberapa U-turn adalah untuk meningkatkan keselamatan dan mengurangi angka kecelakaan.
“Saya sampaikan kembali bahwa rencana penutupan beberapa U-turn adalah untuk meningkatkan keselamatan dan mengurangi angka kecelakaan,” ujar Eko.
Saat ini, kata Eko, penutupan itu masih tahap sosialisasi. Dia mengatakan seluruh saran, masukan dan aspirasi akan ditampung.
“Dan saat ini masih tahap sosialisasi. Oleh karena itu seluruh saran, masukan,aspirasi kami tampung,” imbuh Eko.
Warga Tolak U-Trun Ditutup
Sebelumnya diberitakan, Warga Cluster Anggrek 1 dan Cluster Alpinia, Grand Depok City (GDC), memasang spanduk penolakan terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, menutup putaran (U-turn) di depan PLN GDC. Ketua RT 08 RW 04 Cluster Alpinia, Jaka, mengatakan hampir semua warga menolak putaran depan PLN ditutup karena aktivitas warga menggunakan akses putaran tersebut.
“Hampir semua karena kan masih aktivitas ya nganter anak sekolah banyak ke arah sana, sehari-hari melewati itu untuk ke Pasar Pucung,” kata Jaka saat ditemui detikcom di GDC Depok, Senin (23/1/2023).
Jaka mengatakan penolakan ini dilakukan berdasarkan aspirasi 80% warga yang anaknya bersekolah di Al-Azhar. Menurutnya, jika U-turn itu ditutup akan memberatkan warga untuk berputar lebih jauh.
“Ini aspirasi warga karena kan itu kan mayoritas 80% warga sini anaknya itu sekolahnya ke arah Al-Azhar. Jadi kalau pun itu ditutup, ya memberatkan muternya harus jauh. Itu kan aspirasi sebagai RT kita menampung keluhan warga itu inti permasalahannya, keberatan harus muter terlalu jauh,” ucap Jaka.
(dek/dek)