Jakarta –
Apa itu fabel? Fabel disebut cerita dengan tokoh binatang. Fabel termasuk karangan fiksi di mana cerita dalam tulisan tersebut hanya bersifat khayalan atau tidak benar-benar terjadi.
Lalu, apa saja ciri-ciri karangan fabel? Bagaimana dengan struktur penulisan fabel? Berikut informasinya.
Menurut situs Kemdikbud, fabel adalah cerita pendek berupa dongeng yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binatang. Karakter-karakter pada binatang tersebut dianggap mewakili manusia yang diceritakan mampu berbicara dan bertindak seperti halnya manusia.
Selain sarana hiburan, fabel juga sebagai media pendidikan moral yang di dalamnya terkandung nilai luhur tentang pengenalan tentang budi pekerti.
Apa itu fabel? Fabel disebut cerita dengan tokoh binatang. Fabel termasuk karangan fiksi di mana cerita dalam tulisan tersebut tidak benar-benar terjadi. (Foto: HaiBunda / Novita Rizki)
|
Ciri-ciri Teks Fabel
Sebuah teks fabel identik dengan tokoh binatang di dalamnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks karangan fabel.
- Tokoh cerita diperankan oleh binatang
- Setiap tokoh binatang memiliki perilaku seperti manusia, seperti dapat berbicara dan berpikir
- Cerita memiliki pesan moral
- Alur cerita sederhana
- Disajikan dalam bentuk cerita pendek (cerpen).
Struktur Penulisan Karangan Fabel
Struktur utama penulisan fabel adalah tokoh binatang, penokohan, dan latar cerita tersebut. Berikut penjelasan dari masing-masing struktur fabel.
1. Tokoh Binatang
Tokoh binatang dalam fabel terbagi menjadi tiga jenis, yaitu protagonis, antagonis, dan tritagonis. Berikut makna dari masing-masing karakter tokoh.
- Protagonis
Tokoh ini biasanya merupakan tokoh yang paling disenangi oleh
pembaca. Alasannya, tokoh ini identik dengan sifat-sifat baik yang ada di dalam diri manusia, seperti: pemaaf, baik hati, penolong, dan lain sebagainya. - Antagonis
Tokoh antagonis digambarkan sebagai tokoh yang selalu mengganggu dan menghambat tujuan dari si tokoh utama. Peran antagonis tidak disukai pembaca karena menggambarkan sosok jahat dan memiliki sejumlah watak negatif lainnya, seperti: curang, kejam, sombong, dan lain sebagainya. - Tritagonis
Tokoh ini merupakan tokoh penengah yang menengahi konflik antara si protagonis dan si antagonis. Sebagai penengah, tokoh ini biasanya tidak memihak sama sekali kepada salah satu dari dua tokoh tersebut.
2. Penokohan
Dalam cerita fabel pasti terdapat tokoh yang memiliki penokohan masing-masing. Penokohan adalah watak atau sifat yang ada pada karakter tokoh sebuah cerita.
Untuk menentukan sifat atau watak pada tokoh, kita dapat melihat tingkah laku atau dialog tokoh tersebut. Biasanya dalam fabel terdapat tokoh yang baik hati, sombong, dermawan, jahil, dan lain-lain.
3. Latar Cerita
Di samping itu, fabel juga mempunyai latar cerita yang terdiri dari latar suasana, latar tempat, dan latar waktu. Berikut penjelasan dari setiap latar.
- Latar suasana: Menjelaskan keadaan atau suasana yang dialami oleh tokoh. Misalnya, ketakutan, cemas, ketegangan, dan sebagainya.
- Latar tempat: Menjelaskan lokasi atau tempat terjadinya kejadian dalam cerita. Misalnya, di sungai, hutan, padang rumput, dan lain sebagainya.
- Latar waktu: Digunakan untuk mendeskripsikan waktu terjadinya kejadian pada cerita misalnya pagi hari, sore hari, malam hari, dsb.
(kny/imk)