Jakarta –
Ada banyak anggota polisi yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia dan di pedalaman. Kerja-kerja mereka kerap luput dari sorotan media. Anda pernah menjumpai salah satunya? Usulkan anggota polisi teladan yang memberikan dedikasi di wilayah perbatasan dan pedalaman ke ajang Hoegeng Awards 2023.
Ada dua kategori tambahan di Hoegeng Awards 2023, yakni Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, serta Polisi Tapal Batas. Tiga kategori sebelumnya yakni Polisi Berdedikasi’, ‘Polisi Inovatif’ serta ‘Polisi Berintegritas’.
“Wajah polisi di perbatasan, di pedalaman, itu jarang ada yang memotret meskipun mereka bekerja dengan sangat baik,” kata tim Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023 yang juga anggota Kompolnas, Poengky Indarti.
Poengky bicara dalam rangka sosialisasi Hoegeng Awards 2023 di acara Bincang Kita Kompas TV yang ditayangkan Jumat 27 Januari 2023. Hadir dalam talkshow ini Pemimpin Redaksi detikcom yang juga Ketua Panitia Hoegeng Awards 2023, Alfito Deannova Ginting, serta Wakil Ketua MPR yang juga Dewan Pakar Hoegeng Awards 2023, Arsul Sani.
Poengky berharap lewat Hoegeng Awards 2023 ini, masyarakat di wilayah perbatasan hingga pedalaman bisa memberikan usulan nama.
Poengky juga meminta masyarakat memberikan masukan nama-nama polisi yang berperan dalam menangani kasus terkait perempuan dan anak. Dia berharap nantinya akan muncul polisi yang bisa menjadi teladan agar penanganan kasus-kasus terkait perempuan dan anak bisa semakin baik ke depan.
“Karena masalah-masalah terkait dengan perempuan dan anak ini kan sekarang semakin marak gitu ya,” ujarnya.
Ketua Panitia Hoegeng Awards Alfito Deannova Ginting menyampaikan hal senada. Dia berharap, masyarakat berpartisipasi aktif mengusulkan nama-nama polisi teladan untuk semua kategori di Hoegeng Awards 2023.
Fito meyakini, ada banyak anggota polisi yang bekerja melebihi panggilan tugas di tengah masyarakat. Namun sayangnya, nama mereka ‘terkubur’ oleh oknum yang mencoreng institusi Polri dengan berbagai kasus. Karena itulah Hoegeng Awards digelar untuk menjaring usulan masyarakat.
“Apapun bentuknya, seperti apapun kondisinya, kita butuh polisi dan karena itu bagaimana caranya supaya citra yang masih harus diperbaiki oleh Polri itu tidak kemudian menggeneralisasi anggota-anggotanya yang sudah baik,” ujar Fito.
“Tujuan kami sebenarnya itu. Jadi kalau dibilang bahwa ajang ini untuk white washing lembaganya (Polri-red) supaya kelihatan, nggak. Lembaganya punya masalah sendiri. Selesaikan masalah itu,” sambungnya.
Dewan Pakar Hoegeng Awards Arsul Sani juga meyakini banyak polisi yang bekerja melebihi panggilan tugasnya di masyarakat. Dia berharap, Hoegeng Awards 2023 bisa memunculkan polisi-polisi harapan masyarakat yang bisa menjadi teladan.
“Banyak polisi kita itu yang beyond the duty call, melebihi panggilan tugasnya. Tapi ini kan nggak kelihatan. Yang kelihatan oleh kita itu biasanya ada oknum polisi yang tadi Mas Alfito sampaikan, bermasalah. Bermasalah dengan dirinya, bermasalah dengan perangai dan perilakunya. Nah itulah yang saya kira kita harus fair,” ujar Arsul.
“Karena bagaimana pun, negara manapun itu nggak ada negara yang nggak butuh polisi ya. Di negara manapun itu polisi itu dibutuhkan ya, sama juga dengan TNI juga. Nah itu yang saya kira teman-teman detikcom itu mencoba untuk mengangkat, menyeimbangkan, bahwa polisi yang baik itu sesungguhnya itu begitu banyak, jauh lebih banyak dari polisi yang nakal,” sambungnya.
Arsul menambahkan, Hoegeng Awards 2023 bukanlah kontes popularitas. Karena itu, dia mengingatkan agar jangan ada yang melakukan penggalangan usulan nama. Meskipun yang mengusulkan nama hanya satu orang, tetapi nama yang diusulkan ini saat divalidasi memang benar-benar berkualitas, dia bisa mendapatkan anugerah Hoegeng Awards 2023.
Mari usulkan polisi teladan di wilayahmu untuk Hoegeng Awards 2023. Usulkan di sini!
Simak juga ‘Hoegeng Award Kembali Hadir pada Hari Bhayangkara 2023!’:
(hri/fjp)