Jakarta –
Polisi masih terus mendalami kasus serial killer Wowon cs. Polisi menyebut tersangka serial killer itu kerap berkelit saat dilakukan pemeriksaan.
“Nah ini ciri khas tersangka, kalau kita tidak memegang bukti atau fakta lain, mereka tidak akan mengaku,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Karena itu, pihaknya terus berupaya mendalami kasus tersebut. Jangan sampai, kata Hengki, polisi kalah dari tersangka yang kerap bungkam terkait fakta yang sebenarnya.
“Oleh karenanya kita di sini harus tough, ulet, jangan sampai kalah dari tersangka yang menyimpan rahasia ini,” katanya.
Hengki membeberkan sikap para tersangka sejak awal pemeriksaan. Menurut Hengki, tersangka tidak akan mengaku jika penyidik tidak tunjukkan bukti.
“Terbukti dari awal, korban hanya di Bekasi ternyata berkembang enam lagi, ternyata ada lagi tetangganya hampir dibunuh untuk buang sial,” imbuhnya.
Lebih lanjut Henki menuturkan, pihaknya akan melibatkan tim psikologi forensik hingga psikiater dalam penyidikan tersebut. Hal itu dilakukan guna mendalami motif pembunuhan berantai yang telah dilakukan Wowon cs.
“Terkait dengan motif kita menggunakan ahli dari psikologi forensik untuk melaksanakan autopsi psikologi yang sampai sekarang tetap berlangsung kira-kira apa motif sebenarnya. Jadi apa yang tersangka sampaikan ke media belum tentu motifnya seperti itu,” ucap Hengki
“Kita dengan tim ahli akan cek, dari kedokteran forensik termasuk psikolog forensik untuk autopsi psikologi. Kita juga rencana memanggil psikiater, kita akan observasi, tapi ini step berikutnya. Sejauh ini apa itu Wowon, Duloh, dan Dede masih konsisten,” tambahnya.
(eva/eva)