Jakarta –
Autopsi korban pembunuhan di Pandeglang menunjukkan adanya luka dan pendarahan di bagian leher. Luka tersebut diakibatkan hantaman kloset yang dilakukan pelaku Riko Arizka (23) terhadap korban mahasiswi bernama Elisa Siti Mulyani (21).
“Dari hasil dokter forensik penyebab kematian korban itu karena luka terbuka tidak rata pada leher, luka lecet dan memar yang diakibatkan kekerasan tumpul,” ungkap Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Shilton kepada detikcom, Jum’at (10/2/23) petang.
Shilton mengatakan dilihat dari luka tersebut diduga pelaku menghantam korban dengan kloset lebih dari dua kali. Ia mengatakan hantaman kloset juga mengakibatkan pendarahan pada selaput otak.
“Ditemukan luka-luka pada dengan sifat kekerasan tumpul, ditemukan kekerasan tumpul pada kepala dan pendarahan pada selaput lunak otak besar,” ungkapnya.
Dari hasil autopsi tersebut, tidak ditemukan tindakan adanya indikasi kekerasan seksual terhadap korban. Organ vital korban juga tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Korban tidak mengalami kekerasan (seksual) pada saat kejadian. Tidak ada kekerasan seksual, tidak ada pemerkosaan,” ungkapnya.
Riko mengaku refleks mengambil kloset dan membenturkannya ke mantan pacarnya hingga tewas. Riko mengatakan kloset itu sudah ada di sekitar lokasi kejadian.
“(Kloset) sudah ada di sana, refleks. (Kloset) ada di situ, nggak bawa, nggak apa,” kata Riko saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolres Pandeglang, Kamis (9/2).
Riko lantas mengungkap motif membunuh Elisa. Dia mengaku membunuh korban karena sakit hati.
“Sakit hati karena saya dibohongi, dikhianati,” ujar Riko.
(rfs/rfs)