Jakarta –
Anak perempuan berinisial R (14) diduga menjadi korban penyiksaan oleh ibunya di kawasan Depok, Jawa Barat (Jabar). Kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
“Kasus tersebut sudah kita limpahkan ke Polda Metro karena hanya lokasi pembuangannya saja di Depok. Tetapi untuk awal anak itu ada di wilayah Bekasi,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).
Ahmad mengatakan hal itu dilakukan agar penanganan bisa dilakukan secara maksimal. Ahmad menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
“Nah, jadi supaya kasus ini bisa ditangani dengan baik dan bisa lebih maksimal, maka kemarin kita koordinasi dengan Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sudah kita limpahkan di PPA Polda Metro Jaya,” bebernya.
Ahmad menyebut kondisi anak kini berangsur membaik. Si anak telah bisa diajak berkomunikasi.
“Alhamdulillah sekarang lambat laun sudah sudah baik ya, sudah mau berkomunikasi, sudah mau, bahkan si anak mau bersekolah. kita tanyakan apa cita-citanya, ingin menjadi guru, sangat mulia sekali,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, anak perempuan berinisial R (14) yang diduga korban penyiksaan ibunya masih dirawat di RSUD KiSA Depok. Polisi membentuk tim untuk menyelidiki kasus tersebut.
“Dari tadi malam sudah kita bentuk tim dan sudah dilakukan penyelidikan di beberapa tempat dan masih dilakukan sampai sekarang,” kata Wakapolresta Depok AKBP Eko Wahyu Fredian kepada wartawan di Polres Metro Depok, Selasa (7/2).
Berkaitan dengan penyelidikan kasus tersebut, kata Eko, Polres dan Polsek masih terus melakukan upaya pencarian terhadap ibu korban yang diduga pelaku tersebut. Eko menyampaikan, tadi malam pihaknya sudah membentuk tim khusus guna penyelidikan kasus tersebut.
“Kemudian berkaitan dengan penyelidikan, hingga saat ini gabungan Polres dan Polsek masih terus melakukan upaya pencarian terhadap orang tua korban, dalam hal ini ibunya. Tadi malam sudah kita bentuk tim dan sudah dilakukan penyelidikan di beberapa tempat dan masih dilakukan sampai sekarang,” ungkap Eko.
(rdh/lir)