Jakarta –
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, menjelaskan perkembangan penanganan kasus terorisme di dalam negeri. Ia mengatakan kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD) melakukan penggalangan dana dengan dalih korban gempa Cianjur.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023). Rapat dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Pangeran Khairul Saleh.
“Kegiatan Jamaah Ansharud Daulah (JAD) saat ini masih melakukan penggalangan dana dengan mencoba merebut simpati masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan antara lain terhadap kegiatan-kegiatan peristiwa gempa bumi di Cianjur lalu,” kata Boy Rafli dalam pemaparannya, Senin (13/2/2023).
Boy mengatakan adapula kelompok Jamaah Islamiyyah (JI) yang berupaya memperkuat organisasi dengan musyawarah kerja. Sementara itu, kelompok kriminal bersenjata (KKB) meneror dengan cara mengklaim aksi teror pembakaran pesawat Susi Air dan menyandera sang pilot.
“Selain itu, pada 7 Februari 2023 kelompok kriminal bersenjata (KKB) di papua pimpinan Egianus Kogoya mengklaim telah bertanggung jawab terhadap aksi teror pembakaran pesawat Susi Air yang menyandera pilot Selandia Baru bernama Philip Marthen,” kata Boy.
“Insiden tersebut menjadi insiden ketiga di awal tahun 2023 setelah penembakan terhadap pesawat Trigana Air dan Ikairos,” ujarnya.
BNPT, lanjut Boy, akan berkoordinasi dengan seluruh jajaran aparat penegak hukum untuk mengantisipasi hal itu. Pihaknya berupaya mencegah upaya teror di Indonesia.
“Kami masih terus berupaya untuk memaksimalkan serangkaian upaya pencegahan demi meminimalisasi potensi ancaman di tanah air. Sedangkan koordinasi yang dilakukan bersama aparat kepolisian termasuk jajaran TNI, BIN, unsur-unsur Pemda,” imbuh Boy.
(dwr/knv)