Dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu Menteri BUMN Erick Thohir dan Menpora Zainudin Amali terpilih menjadi ketua umum dan wakil ketua umum PSSI. Ketua Komisi X DPR dari fraksi PKB Syaiful Huda menyebut Jokowi bisa memberikan penilaian terhadap kinerja 2 menteri yang merangkap jabatan itu.
“Tentu kita kembalikan ke presiden ya, apakah dengan jabatan baru 2 menteri ini mengganggu kinerja atau tidak. Karena memang ini betul-betul subyektivitas presiden untuk mengukur, memastikan apakah yang bersangkutan perlu mundur atau tidak,” kata Huda kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023).
Huda mengatakan para anggota Komisi X sempat bertanya kepada Zainudin Amali terkait pencalonannya sebagai Waketum PSSI. Zainudin Amali pun disebut telah memberikan penjelasan.
“Saya kira jawaban Pak Menpora saya setuju, jadi kalau nanti seandainya dia terpilih dan akhirnya dia terpilih sebagai waketum beliau akan langsung menghadap presiden, meminta arahan dari presiden,” tutur Huda.
“Karena secara fatsun beliau sebagai Menpora kan membawahi semua cabang olahraga, sementara sebagai wakil ketua umum PSSI beliau berarti beliau hanya ngurusi terkait sepakbola, padahal posisi beliau sebagai Menpora mengurusi semua cabang olahraga. Terkait itu memang Pak Menteri akan minta arahan dari presiden,” tutur dia.
Huda menilai Zainudin Amali yang menjabat sebagai Menpora dan Waketum PSSI berpotensi terjadinya konflik kepentingan. Sebab, kata dia, Menpora harus mengurusi semua cabang olahraga, berbeda dengan tugasnya di PSSI.
“Jadi memang yang terkait langsung kira-kira di mata publik berpotensi terjadi conflict of interest memang Pak Menpora, dan sikap Pak Menpora saya kira gentle karena beliau menyampaikan akan menyerahkan kepada presiden, kata Pak Menpora prinsipnya apapun keputusan Pak Presiden, mundur atau tetap sebagai Menpora beliau akan menunggu arahan terkait dengan itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Huda mengatakan dalam pengelolaan sepakbola sering kali terjadi hambatan karena ada sinkron antara kebijakan pemerintah dan federasi. Dia menyebut adanya 2 menteri Jokowi dalam jajaran pimpinan PSSI akan memberikan dampak tersendiri.
“Jadi keuntungannya ketika posisi ini diisi oleh menteri yang mewakili pemerintah hampir pasti kelihatannya gap selama ini pihak federasi bola dengan pemerintah akan relatif tidak ada lagi kelihatannya,” tutur dia.
Huda kemudian menyinggung soal transisi persepakbolaan di Indonesia. Dengan adanya 2 menteri Jokowi di PSSI, menurutnya transisi itu akan bisa dilaksanakan dengan baik, utamanya dalam bidang infrastruktur.
“Saya sendiri membayangkan dalam masa transisi perbaikan sepakbola kita ini ada partisipasi pemerintah yang harus maksimal sebelum sepenuhnya diberikan kepada stakeholder sepakbola di luar pemerintah,” jelasnya.
Simak selengkapnya pada halaman berikut.