Jakarta –
Ery Riansyah Arifin (26), tersangka tabrak lari yang membuang korbannya di Jl Raya Sawangan, Kota Depok, sempat berusaha menghilangkan jejak. Dia mengubah bodi motornya, hingga mengganti pelat nomor kendaraan.
“(Pelat nomor diganti) di bengkel teman pelaku,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady kepada wartawan di Depok, Sabtu (18/2/2023).
Motor Ery aslinya bernopol B-6368-EZS. Agar tak terlacak, dia menggantinya dengan nopol B-6134-ZRO yang merupakan milik temannya.
Tak hanya mengganti nomor kendaraan, Ery pun mengganti sebagian bodi motor. Dia berdalih melakukan itu untuk memperbaiki motornya.
“Pelaku memperbaiki motornya sesuai dengan pengakuan pelaku. Dari hasil pemeriksaan, ke bengkel milik teman pelaku dengan alasan diperbaiki,” tuturnya.
Motor Dipakai Ery Viral di Medsos
Motor bernopol B-6368-EZS yang dikendarai Ery sempat viral di media sosial. Dalam rekaman CCTV yang tersebar, Ery terlihat membonceng korban tabrak lari, Ellyefen.
Seiring tersebarnya CCTV tersebut, identitas pemilik kendaraan bernama Icoh pun tersebar. Icoh sempat didatangi polisi karena motor tersebut.
“Iya polisi datang ke mari banyak ada 2 mobil kayaknya mah, udah saya jelasin,” kata Icoh ditemui di kediamannya, Jumat (17/2).
Rupanya, Icoh sudah menjual motornya itu sampai ke tangan ketiga. Icoh menjual motor tersebut sekitar 10 tahun lalu.
“Awalnya anak saya kan ngejual motor dulu tahun 2013 kalau nggak salah, jadi belum dibalik nama sama si orang beli, dijual lagi,” ucapnya
Baca selnjutnya: dalih Ery buang korban tabrak lari….
Dalih Ery Buang Korban Tabrak Lari
Sebelumnya diberitakan, polisi menetapkan Ery sebagai tersangka kasus korban tabrak lari dibuang di Depok. Kepada polisi, Ery mengaku membuang korban lantaran panik.
“Karena panik, pelaku merasa khawatir dengan nanti biaya rumah sakit dan sebagainya (akhirnya buang korban),” kata Kapolresta Depok Kombes Ahmad Fuady dalam jumpa pers di Mapolresta Depok, Jalan Raya Margonda, Depok.
Hasil pemeriksaan polisi, Ery mengaku semula berniat membawa korban ke rumah sakit. Namun hal itu urung ia lakukan.
“Dari hasil pemeriksaan pelaku awalnya ingin membawa ke rumah sakit, tapi karena pelaku bingung dengan biaya dan sebagainya, akhirnya pelaku mengubah niatnya, sehingga mencari lokasi untuk menurunkan korban di lokasi yang sepi. Kemudian korban diturunkan pelaku di area kebun di daerah Rawa Denok, Pancoranmas,” katanya.
(aik/mea)