Nganjuk –
Bus Sugeng Rahayu yang melaju ugal-ugalan lalu terguling karena menghindari pengayuh sepeda di Nganjuk menyebabkan 10 orang terluka. Si pengayuh sepeda luka akibat kecelakaan itu, sedangkan salah satu penumpang bus kritis tidak sadarkan diri.
“Sepuluh korban luka termasuk pengayuh sepeda angin dan lainnya telah dilarikan ke RSUD Nganjuk. Satu penumpang bus kritis tidak sadarkan diri,” kata Kasat Lantas Polres Nganjuk AKP Dini Annisa Rahmat, Selasa (21/2/2023).
Pengendara sepeda angin yang terluka itu atas nama Dasiman (67), warga Desa Selorejo, Kecamatan Bagor. Dasiman diketahui mengalami luka pada mengalami luka pada kepala dan robek pada kaki kanan dan kiri.
Sedangkan penumpang yang kritis dan belum sadarkan diri diketahui bernama Ardik Hermawan (39) warga Desa Pedurungan Lor, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Ia mengalami luka di sejumlah tubuhnya serta mengalami luka robek di kaki kanan dan kiri dengan kondisi tak sadarkan diri.
Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7104 UP itu terguling diduga setelah menghindari pengayuh sepeda angin di Jalan Raya Nganjuk-Madiun, Desa Selorejo, Kecamatan Bagor, Nganjuk.
Dini mengatakan kecelakaan bermula saat bus Sugeng Rahayu yang dikemudikan oleh Supeno (60) warga Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, melaju dari arah Madiun ke Nganjuk. Dini mengatakan bahwa bus melaju dengan kecepatan tinggi.
“Diduga karena supir yang ugal-ugalan kecepatan 100-120 kilometer per jam di jalur arteri,” imbuh Dini.
Baca selengkapnya di sini
(idh/dhn)