Jakarta –
Pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens sudah 15 hari disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Pihak kepolisian mengatakan sampai saat ini upaya pencarian masih dilakukan.
“Sampai saat ini masih upaya pencarian,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo, saat dihubungi, Rabu (22/2/2023).
Benny mengatakan pihaknya mengutamakan keselamatan pilot asal Selandia Baru tersebut. Selain itu, upaya negosiasi untuk membebaskan Capt Philip juga belum membuahkan hasil.
“Kami TNI-Polri utamakan keselamatan pilot,” ujar Benny.
“Belum ada konfirmasi dari negosiasi,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, hampir dua minggu sudah pilot Susi Air Captain Philips Max Mehrtens belum juga dievakuasi dari tangan KKB. Polri menyebutkan pihaknya kini tengah menelusuri jejak terakhir Captain Philips.
Pemerintah Utamakan Diplomasi
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebutkan pemerintah mengedepankan upaya diplomasi untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens. Hal itu dilakukan pemerintah untuk menjaga keselamatan pilot asal Selandia Baru tersebut.
“Kita mengutamakan diplomasi untuk bisa membebaskan itu (sandera). Tapi juga kalau diperlukan tentu akan ada langkah-langkah lain yang kita ambil,” kata Ma’ruf setelah menghadiri sidang senat terbuka pengukuhan guru besar UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Rabu (22/2).
Ma’ruf mengatakan pemerintah terus berusaha membebaskan pilot Susi Air tersebut.
“Kita pemerintah dalam rapat koordinasi kita putuskan bahwa kita akan berusaha untuk membebaskan sandera. Dengan tentu kita menjaga keamanan jangan sampai menjadi korban, sandera itu,” kata dia.
Ma’ruf menuturkan upaya diplomasi harus dilakukan meski sebenarnya pasukan Indonesia mampu dengan cepat membebaskan sandera. Namun, lanjutnya, pembebasan harus penuh dengan pertimbangan.
“Walaupun sebenernya pasukan kita mampu dengan cepat sekali membebaskan itu. Mampu, kita memiliki kekuatan untuk membebaskan itu. Tapi kita juga memperhitungkan jangan sampai sandera itu cedera. Ini kan pilot asing, jadi harus kita jaga betul,” tutur Ma’ruf.
(dwia/jbr)