Jakarta –
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan sebanyak 119 orang tim medis masih melakukan misi kemanusiaan di Turki kepada para korban gempa. Suharyanto menyebut misi mereka diperpanjang hingga 28 Februari 2023.
“Nah sekarang tim Indonesia yang masih tinggal di Turki adalah tim kesehatan sejumlah 119 orang. Untuk tim kesehatan sementara diperpanjang sampai tanggal 28 Februari 2023. Nanti apakah ada permintaan lanjutan nanti kita akan informasikan,” kata Suharyanto kepada wartawan, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (Jaktim), Jumat (24/2/2023).
Suharyanto menyampaikan satu pesawat Hercules TNI AU juga masih diminta untuk terus melaksanakan tugas di Turki hingga 2 Maret 2023. Hal ini merupakan permintaan langsung oleh pemerintah Turki.
“Ditambah 1 pesawat Hercules TNI AU yang memang masih diminta untuk terus melaksanakan tugas dan diminta oleh pemerintah Turki. Untuk Hercules sementara akan melaksanakan tugas di sana sampai tanggal 2 Maret 2023,” jelas Suharyanto.
Per hari ini, kata Suharyanto, Indonesia telah mengirim bantuan logistik sejumlah 80 ton di Turki juga 78 ton di Suriah seperti obat-obatan hingga selimut. Pengiriman bantuan pun dinyatakan lancar dan aman dan juga diterima dengan baik.
“Sebagaimana tadi disampaikan oleh Bapak Menko per hari ini setelah kemarin kita kirim bantuan sejumlah 80 ton untuk di Turki dan 78 ton di Suriah, ini sudah kembali dengan keadaan lancar aman dan tadi juga sudah disampaikan oleh Bapak Menko sudah diterima dengan sangat baik,” ujar Suharyanto.
Suharyanto menyampaikan sebanyak 50 orang dari Tim SAR Basarnas juga sudah kembali hari ini. Karena, menurutnya, Pemerintah Turki sudah menghentikan proses pencarian pertolongan dan evakuasi.
“Dan sebagian Tim SAR Basarnas sejumlah 50 orang juga sudah kembali hari ini. Kenapa kembali? Karena memang pemerintah Turki sudah menghentikan proses pencarian pertolongan dan evakuasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, delegasi Indonesia tiba di Turki pada Rabu (22/2) waktu setempat. Muhadjir yang didampingi oleh Suharyanto dan Lalu M Iqbal tiba di Hatay sekitar pukul 12.53 waktu setempat. Delegasi kemudian menyimak penjelasan dari pemimpin tim INASAR, Yopi Haryadi, sambil berkeliling melihat tenda-tenda.
Menurut Muhadjir, operasi SAR dan kemanusiaan di Turki dan Suriah merupakan operasi terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia di luar negeri (LN).
“Ini adalah operasi SAR dan humanitarian, operasi kemanusiaan terbesar yang pernah kita lakukan dengan lengkap dan sudah kita kirim empat pesawat untuk mengirim baik untuk Turki maupun Suriah dan kita akan berlanjut untuk bantuan-bantuan berikutnya,” ucapnya.
Misi kemanusiaan di Turki ini, kata Menko PMK, melibatkan lebih dari 250 personel, lima pesawat kargo kemanusiaan, sekitar 110 ton kargo, 50 kontainer suplai makanan instan, satu rumah sakit lapangan, dan dua dapur umum yang melayani 24 jam tiap hari.
(azh/azh)