Jakarta –
Bripka Mujiyatno begitu perhatian terhadap kelompok tak mampu, termasuk masyarakat lanjut usia (lansia) di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng). Bhabinkamtibmas Polsek Wonosalam itu kerap membantu para lansia hingga tukang becak di wilayahnya lewat program Sedekah Nasi Bungkus (Senasib).
Atas aksi ringan tangannya itu, Bripka Mujiyatno diusulkan masyarakat menjadi salah satu kandidat Hoegeng Awards 2023 melalui formulir online http://dtk.id/hoegengawards2023. Pengusul Bripka Mujiyatno adalah Endang Prihartini, warga Semarang, Jateng.
detikcom kemudian menghubungi Endang untuk mendalami cerita tentang kebaikan Bripka Mujiyatno. Endang mengaku tak memiliki hubungan keluarga dengan Bripka Mujiyatno. Ia pertama kali kenal Bripka Mujiyatno pada tahun 2022, saat anaknya terjerat kasus narkoba di Polsek Wonosalam, Demak.
“Anak saya kan kena masalah narkoba di Demak. Jadi waktu itu di Polsek Wonosalam saya kenal Pak Muji,” kata Endang kepada detikcom, Senin (20/2/2023).
Endang menyebut saat anaknya dipenjara, ia sesekali datang menjenguk ke Polsek Wonosalam dan bertemu dengan Bripka Mujiyatno. Menurut Endang, anaknya suka dibantu oleh Bripka Mujiatno selama menjalani masa penahanan hingga akhirnya bisa berubah.
“Terus terang dari awal saya paling nggak suka sama yang namanya polisi. Terus setelah kenal sama Pak Muji anak saya kok bisa berubah, anak saya kok jadi baik, tadinya nggak mau salat terus pendekatan Pak Mujinya, luluh. Alhamdulillah langsung saya jenguk kok anak saya mau salat, mau ngaji, ternyata ada Pak Muji,” jelasnya.
Setelah itu, Endang pun semakin sering ngobrol dengan Bripka Mujiyatno ketika menjenguk anaknya di Polsek Wonosalam. Semakin kenal, Endang diberi tahu oleh Bripka Mujiyatno bahwa dirinya punya program Senasib, aksi bagi-bagi nasi bungkus setiap Jumat yang menyasar masyarakat kurang mampu. Akhirnya, Endang pun bergabung di kegiatan Senasib hingga kini menjadi donatur tetap.
Dia mengaku tahu persis kegiatan Bripka Mujiyatno usai beberapa kali ikut langsung membagikan nasi bungkus kepada para lansia tak mampu hingga tukang becak di Wonosalam. Endang salut dengan kepribadian Bripka Mujiyatno.
“Seorang polisi mau bawa kerombong nasi kanan kiri turun ke jalan hujan-hujanan bagi nasi. Sampe embah-embah dibagi nasinya sampe.. Pak Muji waktu itu nganter istrinya kontrol dia nggak ikut kegiatan, embah-embah sampe tanya ‘Pak Mujinya mana?’ ‘Kenapa mbah? ini kan banyak yang lain kok ditanya Pak Muji’ ‘Pak Mujinya bagus, sabar’. Jadikan nggak salah penilaian saya kan, ternyata orang-orang yang saya temui itu emang menilainya bagus,” jelasnya.
Karena sering bertemu setiap kali turun langsung membagikan nasi bungkus, Endang semakin mengenal sosok Bripka Mujiyatno, termasuk anak-istrinya. Ia semakin kagum terhadap Bripka Mujiyatno karena selain memiliki jiwa sosial yang tinggi, juga begitu sayang terhadap keluarga.
“Mohon maaf ya saya cerita, istrinya itu kan sakit (dirawat) di Semarang saya tahu sendiri, saya sampe nangis itu polisi sayange sama istrinya, ngeladeni istrinya, kan operasi perut kan, jadi ngelayani istrinya sabar, saya sampe bangga gitu loh, wah iki polisi idaman tenan,” ujar Endang.
“Waktu di rumah sakit jiwa itu juga sampe nyuapin orang gila-orang gila kayak gitu, merinding saya, hatinya mulia banget, sama istrinya sayang,” tambahnya.
Bhabinkamtibmas Polsek Wonosalam Bripka Mujiyatno Foto: dok. istimewa
|
Program Senasib Bripka Mujiyatno
Dihubungi terpisah, Bripka Mujiyatno menjelaskan awal mula dirinya menggagas program Senasib dua tahun lalu. Kala itu, kondisi COVID-19 di Tanah Air tengah melonjak dan aktivitas warga pun dibatasi aturan PPKM hingga berpengaruh terhadap pekerjaan beberapa pihak.
Kemudian, dia berinisiatif menggandeng salah satu UMKM di daerahnya yang bergerak di bidang kuliner untuk membantu niatnya yang ingin bersedekah kepada orang-orang tak mampu. Saat itu, Bripka Mujiyatno hanya memiliki uang Rp 500 ribu.
“Kira-kira panjenengan saya kasih dana Rp 500 ribu nanti bantu saya, jenengan membagikan ke masyarakat. Pertama kali ke lansia dengan dana Rp 500 ribu. Nah setelah itu divideokan tak bagi di status WA, sama di grup. Ternyata ada nilai positif dari masyarakat,” katanya.
Aksi bagi-bagi nasi bungkus pun berlanjut di Jumat pekan kedua bulan Februari 2021. Bripka Mujiyatno kembali merogoh kocek sendiri Rp 500 ribu untuk membagikan nasi bungkus sebanyak 60 hingga 70 porsi ke para tukang becak. Lagi-lagi, kegiatan Bripka Mujiyatno itu disambut baik oleh masyarakat dan rekan kerjanya.
“Akhirnya ada sedikit titip uang lah sedekah. Waktu itu yang ketiga kalinya saya salurkan ke penampungan yatim-piatu dan Alhamdulillah respons dari itu akhirnya dibuat grup Senasib. Alhamdulillah berkembang selama 2 tahun ini,” ucapnya.
Bripka Mujiyatno menyebut sebetulnya ia tak membuka donasi untuk kegiatan Senasib ini. Namun jika ada masyarakat atau rekan kerja ingin menitipkan sedikit rezekinya, tak akan ditolaknya. Tapi jika tidak ada yang menyumbang pun, Senasib tetap ia lakukan dengan memakai uang pribadinya.
Bhabinkamtibmas Polsek Wonosalam Bripka Mujiyatno Foto: dok. istimewa
|
Program Mas Ganesa
Sebelum ada program Senasib, Bripka Mujiyatno ternyata sudah menjalankan program Bhabinkamtibmas Ngaji Ning Desa (Mas Ganesa). Program Mas Ganesa adalah kegiatan rutin Bripka Mujiyatno datang ke Desa Getas dan Desa Kuncir untuk mengajar ngaji kepada anak-anak.
Sebagai bentuk apresiasi Bripka Mujiyatno kepada anak-anak yang ikut mengaji bareng dirinya, ia menggelar lomba tahfiz Al-Qur’an setiap bulan Ramadhan.
“Mungkin Ramadhan kita juga bikin lomba tahfiz Al-Qur’an di TPQ Roudlotul Qur’an. Alhamdulillah itu sudah berjalan 3-4 tahun kalau yang mengaji,” ujarnya.
Dapat Penghargaan dari Atasan
Berkat kegiatan-kegiatan di desa wilayahnya bertugas, Bripka Mujiyatno banyak mendapatkan penghargaan dari atasannya yakni Kapolres Demak hingga Kapolda Jawa Tengah. Ia mengaku 2 kali dianugerahi polisi teladan oleh Kapolres Demak karena kegiatan Senasib dan Mas Ganesa.
“Alhamdulillah dua kali saya dapat penghargaan polisi teladan 2021-2022, kalau penghargaan banyak dari Kapolres. Kemarin lomba tingkat Polda kalah nilai subscribe, saya juara 2 tingkat Polda, program kerjanya Senasib dan Mas Ganesa,” kata bapak 1 anak ini.
Selain dapat dukungan dari atasan, keluarganya juga mendukung kegiatan-kegiatan baik Bripka Mujiyatno. Untuk keberlangsungan program Senasib dan Mas Ganesa, ia tak hanya mengandalkan penghasilan dari gajinya sebagai polisi. Ia juga mengaku punya peternakan kambing.
(fas/hri)