Jakarta –
Tembok rumah Bu Ami makin rapuh dan lembab berdiri di balik tanah urukan tetangganya. Bu Ami resah bahkan sakit memikirkan kondisi ini. Soalnya, bulan puasa semakin dekat dan dia perlu berkonsentrasi untuk menjalankan bisnis katering.
“Saya sakit. Bagaimana bisa saya nggak sakit?” kata Bu Ami kepada detikcom, Senin (27/2/2023).
Bu Ami tinggal di kawasan Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Sudah dua kali mediasi dilakukan oleh pihak Kelurahan Kebon Baru, namun belum ada solusi. Kunjungan dari Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI juga sudah dilakukan, terakhir pada Kamis (23/2) pekan lalu. Kini Bu Ami resah menanti solusi.
Tanah uruk Abdurachman yang mepet dengan tembok rumah Bu Ami. Tembok Bu Ami menjadi rawan jebol. (Rumondang Naibaho/detikcom)
|
Dia menduga temboknya jadi lapuk dan rawan jebol karena tanah uruk tetangganya di sebalik tembok, yakni tanah milik Abdurachman. Setidaknya, kini dia sudah bisa berharap agar pihak Dinas Citata memberi solusi. Kata dia, Dinas Citata menjanjikan hasil tinjauan pada pekan ini.
“Ya Allah, ini mau puasa. Retakan baru sudah banyak, mereka (Dinas Citata) sudah lihat waktu peninjauan kemarin. Saya bingung,” kata Bu Ami.
Sudah beberapa kali pihak Pemprov DKI hingga pihak kelurahan dan kecamatan meninjau rumahnya. Dia mengaku harus tetap siap bila ada peninjauan mendadak dengan banyak orang yang tiba-tiba datang ke rumahnya. Padahal di sisi lain, dia harus memikirkan usaha katering yang sudah dia jalan 15 tahun lebih.
“Aduh saya jadi nangis deh, soalnya saya sudah… Aduh, pusing. Baru hari ini saya bangkit. Biasanya saya nggak terima pesanan katering karena saya tidak bisa konsentrasi,” kata Bu Ami sesenggukan, saat berbincang lewat telepon.
Pengecekan tembok Bu Ami oleh Dinas Citata, Lurah Kebon Baru, hingga Camat Tebet, 14 Februari 2023. (Dok Bu Ami)
|
Kadang-kadang, rumah ini juga digunakan sebagai tempat memasak pesanan katering. Dia menjadi bingung dengan kondisi temboknya yang kian hari kian mengkhawatirkan itu. Malahan saat musim hujan begini, temboknya mengeluarkan air dan menjadi lembab.
“Mana katering harian banyak yang saya nggak ambil juga, jadi saya (hari-hari sebelumnya) bilang sama anak saya, kateringnya entar dulu lah, Nak,” kata dia.
Tembok rumah Bu Ami dilubangi agar terlihat bahwa tak ada fondasi di tanah uruk tetangga di sebalik tembok. 10 Februari 2023. (Rumondang Naibaho/detikcom)
|
Masalah tembok rapuh dan rawan jebol ini disadari Bu Ami sekeluarga sejak 8 Januari 2023 lalu. Saat itu, salah satu tukang memberi tahu apa yang terjadi pada tembok Bu Ami. Temboknya kian lama kian retak dan akhirnya ditambal, termasuk dengan bantuan tetangga pemilik lahan urukan yakni Abdurachman. Namun kini tembok semakin retak. Bu Ami mengatakan ada retakan baru yang muncul.
(dnu/dnu)