Jakarta –
RS Polri menerima 15 kantong jenazah korban tewas dan 1 kantong bagian tubuh manusia atau body part dari lokasi kebakaran Depo Plumpang, Jakarta Utara. Dari 15 jenazah, hanya 6 yang memungkinkan diidentifikasi dengan sidik jari.
“Saya nggak mau menjelaskan itu (kondisi jenazah), yang jelas dari kemarin saya mengatakan ada dari sekian jenazah, ada 6 yang bisa kita ambil sidik jarinya, dan dari 6 itu hanya 3 yang kita periksa (memenuhi syarat). Sisanya 9 jenazah kita harus periksa melalui cara selain sidik jari,” kata kata Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Mashudi di RS Polri Kramat Jati, Minggu (5/3/2023).
“Jadi tiga (jenazah) ini lah yang bisa kita temukan (cocok identitasnya) melalui proses sidik jari,” tambahnya.
Untuk 9 jenazah lainnya yang tidak teridentifikasi melalui metode sidik jari, akan dilakukan dengan pencocokan gigi dan DNA.
“Sisanya, 9 (jenazah) tidak bisa diidentifikasi dengan sidik jari, makanya dengan metode lain, yaitu menggunakan gigi maupun DNA,” kata Mashudi.
Karo Dokpol Polri Brigjen Nyoman Eddy Purna Wirawan menyebutkan, pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin untuk proses identifikasi korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara. Untuk hasil pencocokan DNA akan diketahui 4-7 hari.
“Mudah mudahan bisa kita percepat ya, biasanya kita seminggu kita. Sebenarnya gini, yang penting kita kerja teliti, bukan kecepatan. DNA ini kan step stepnya kan ada, dan itu akan diupayakan semaksimal mungkin, dalam waktu 4 hari atau seminggu,” kata Brigjen Nyoman Eddy.
(isa/isa)