Jakarta –
Polri menerima informasi ada penjarahan terhadap korban kebakaran Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara (Jakut). Polri mengatakan bakal mengerahkan personel untuk mencegah penjarahan.
“Tentunya kita telah menerima informasi tersebut, maka untuk mencegah terjadinya penjarahan kita telah menurunkan sejumlah personel, untuk menjaga rumah-rumah yang ditinggal atau rumah-rumah korban kebakaran,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, kepada wartawan, Senin (6/3/2023).
Ramadhan mengatakan personel Polri akan mengamankan rumah warga terdampak kebakaran. Dia berharap keberadaan personel Polri bisa mencegah penjarahan terjadi.
“Jadi kita melakukan pengamanan dan penjagaan terhadap rumah-rumah tersebut, tentu untuk menjaga aset-aset yang belum rusak, atau aset yang utuh, menjaga kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Ramadhan mengatakan pencarian korban kebakaran Depo BBM Plumpang juga terus dilakukan. Dia mengatakan ada tim trauma healing dan tim kesehatan mobile yang dikerahkan ke lokasi untuk melayani korban kebakaran.
“Kemudian saat ini Polri, TNI dan stakeholder terkait terus melakukan pencarian korban yang hilang. Polri telah menurunkan alat berat dan regu atau unit K-9 anjing pelacak untuk membantu pencarian korban,” kata Ramadhan.
“Selain itu Polri juga mendirikan dapur umum di lokasi, kemudian juga mendirikan posko kesehatan statis dan tim kesehatan mobile serta juga menurunkan Tim trauma healing. Tim trauma healing ini menurunkan anggota Polwan bersama PMI untuk anak-anak korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melaporkan data terkini jumlah pengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakut. Terdata ada 204 warga yang mengungsi hingga saat ini.
Data tersebut diperbarui hari ini (6/3), pukul 12.00 WIB. Para pengungsi berada dua titik pengungsian, yakni Kantor PMI Jakarta Utara dan RPTRA Rasella.
Hari ini pengungsi di kantor PMI Jakarta Utara bertambah 7 jiwa sehingga menjadi 193 jiwa. Lalu pengungsi di RPTRA Rasella berkurang 17 jiwa sehingga menjadi 11 jiwa.
(haf/haf)