Jakarta –
Banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah titik di Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Banjir dan longsor terjadi usai hujan mengguyur Sukabumi.
Dilansir Antara, Jumat (10/3/2023) hujan terjadi pada Kamis (8/3) sekitar pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB. Ada 9 titik di Sukabumi yang dilanda banjir dan longsor.
“Untuk bencana banjir dan longsor tersebut tersebar di sembilan titik. Namun hingga kini kami belum mendapatkan laporan dari petugas di lapangan adanya korban jiwa,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik di Sukabumi Kamis (9/3/2023).
Berdasarkan data dari BPBD setempat, longsor terjadi di Kampung Begeg, RW 01, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang. Kemudian longsor di Kampung Sukawarna, RT 03/01, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu dan di RT 03/04, Kelurahan/Kecamatan Citamiang. Longsor juga memutus Jembatan Sukawarna, perbatasan yang berada di bantaran Sungai Cipelangleutik yang menghubungkan Kelurahan Cikondang, Sudajayahilir dan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu.
Sementara, banjir merendam sebagian Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi, Jalur Lingkar Selatan. Banjir juga merendam Ponpes Jamiatul Quro di Jalan Liosanta, RT 03/01, Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang tepatnya di belakang Kampus STAI Kota Sukabumi.
Banjir juga merendam 12 rumah dan satu masjid di Jalan Merdeka, RW 04 dan 06, Kelurahan Cipanengah, Kecamatan Lembursitu akibat meluapnya Sungai Cipanengah. Banjir akibat luapan Sungai Cipanengah merendam sebagian wilayah RW 05, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu.
Terakhir, banjir akibat meluapnya Sungai Cigede selain menggenangi sebagian wilayah di RW 07 dan 01 Keluahan Jayamekar, Kecamatan Baros, juga mengakibatkan tanggul penahan aliran sungai jebol.
Petugas penanggulangan bencana masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan. Banjir di sejumlah tiik it saat ini sudah berangsur berangsur surut.
Masyarakat Diimbau untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca buruk yang ditandai dengan turunnya hujan deras disertai angin kencang dan petir yang berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
(dek/dek)