Pemprov DKI Jakarta berencana menghapus aset 417 bus TransJakarta yang sudah tak terpakai dan terbengkalai. Rencana ini pun memicu polemik.
Dari aset 417 bus itu, nilai lelang penjualannya sekitar Rp 21,3 miliar. Bus ini berasal dari beragam brand.
“Untuk alokasi sebanyak 417 unit yang terdiri dari berbagai brand,” kata Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ismanto dalam rapat Komisi C DPRD DKI Jakarta, Baru (8/3/2023).
Ismanto menjelaskan ratusan bus TransJakarta tersebut terdiri dari berbagai merek, seperti Zhongtong, Yutong, Hino, Mercedez, Hino, Hyundai, Komodo, Ankai hingga Inobus. Bus-bus tersebut berbahan bakar gas (BBG) dan solar.
Dia mengatakan 21 dari 36 unit bus yang disimpan di Terminal Pulo Gadung sudah tak utuh karena jadi sasaran penjarahan.
“Sempat operasikan, pasca dioperasikan itu kan disimpan dulu, ada proses proses itu, mungkin ada isu pengamanan terhadap aset, sisi lain ada hal barangkali ada isu penjarahan, jadi ada muncul 21 yang mungkin nanti akan kami klarifikasi lebih lanjut dan dijelaskanlah. Supaya proses pengambilan keputusannya, pihak-pihak yang ada di situ pada posisi yang clear buat semua,” jelasnya.
Ismanto mengatakan Dishub DKI telah mengajukan permohonan penghapusan aset 36 unit bus TransJakarta kepada Kepala Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) sejak 2018. Namun, permohonan tersebut ditolak.
Permohonan tersebut kembali diajukan beberapa tahun setelahnya. Sampai akhirnya pada 2021, BPAD menunjuk kantor jasa penilai publik (KJPP) untuk melakukan penilaian terhadap usulan penghapusan aset 417 bus TransJakarta.
“BPAD telah menunjuk KJPP untuk melakukan penilaian terhadap usulan penghapusan sebanyak 417 bus TransJakarta yang diajukan Dishub untuk diproses penghapusan asetnya,” ucapnya.
“Berikutnya, laporan kronologi sehingga berujung dibahas di DPRD. Seizin pimpinan Pak Kadis, proses ini bisa dilakukan selaras dengan ketentuan dan mohon arahan,” imbuhnya.
Berikut rincian merek hingga lokasi 417 unit bus Transjakarta tersebut:
Kantor Transjakarta, Jakarta Timur
– Merek Zhongtong sebanyak 21 unit (bahan bakar gas)
Pool Pinang Ranti, Jakarta Timur
– Merek Zhongtong sebanyak sembilan unit (bahan bakar gas)
– Merek Yutong sebanyak satu unit (bahan bakar gas)
Pool Rawa Buaya, Jakarta Barat
– Merek Hino sebanyak 30 unit (bahan bakar minyak)
Pool Bus Sekolah Jek, Jakarta Timur
– Merek Hyundai sebanyak 34 unit (bahan bakar gas)
– Merek Komodo sebanyak 23 unit (bahan bakar gas)
Pool Pesing, Jakarta Barat
– Merek Yutong sebanyak 29 unit (bahan bakar gas)
– Merek Ankai sebanyak 36 unit (bahan bakar gas)
– Merek Ankai sebanyak 29 unit (bahan bakar gas)
Pool Bianglala, Tangerang Selatan, Banten
– Merek Hino sebanyak 33 unit (bahan bakar minyak)
– Merek Mercedes sebanyak 11 unit (bahan bakar minyak)
– Merek Komodo sebanyak 25 unit (bahan bakar gas)
– Merek Hyundai sebanyak 35 unit (bahan bakar gas)
Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur
– Merek Inobus sebanyak 21 unit (bahan bakar gas)
Terminal Pulo Gadung, Jakarta Timur
– Merek Ankai sebanyak 18 unit (bahan bakar gas)
– Merek Inobus sebanyak 18 unit (bahan bakar gas).
Bagaimana tanggapan DPRD DKI Jakarta? Baca halaman selanjutnya.