Jakarta –
Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan memperkuat dinding tanah jalur kereta api yang longsor di Kelurahan Empang, Bogor, Jawa Barat. Sehingga, perjalanan KA jurusan Bogor-Sukabumi bisa uji coba melintas dengan aman.
“Kemarin kami sudah perkuat dinding tanah di samping jalur dengan batang rel dan baja H-beam untuk menahan tanah rawan akibat longsor, sehingga pagi ini sudah dapat dilalui meski kecepatannya perlu kami batasi,” kata Risal pada keterangan, Kamis (16/3/2023).
Risal mengatakan kegiatan uji coba operasional tersebut dilakukan dengan menjalankan kereta api dengan kecepatan 10 km/jam. Lebih lanjut Risal menjelaskan bahwa uji coba operasional jalur KA dilakukan setelah pergerakan tanah sudah berkurang dan dirasa aman.
“Pembatasan kecepatan ini perlu dilakukan agar tidak memicu pergerakan tanah susulan meski sudah kami perkuat dindingnya, sehingga proses evakuasi tetap dapat berjalan dengan aman,” ujarnya.
Risal menuturkan, proses rehabilitasi jalur KA yang terdampak langsung oleh longsor masih terus dilanjutkan oleh DJKA, dengan memotong rel menggantung dan pemasangan pagar pengaman di sekitar lokasi longsoran. Selain itu, rehabilitasi juga dilakukan dengan memperlebar area safety line dan menambah tanda pembatas berupa papan bertuliskan ‘Area Berbahaya, selain petugas dilarang masuk.’
“Sembari mengevakuasi rel yang menggantung, untuk sementara kami tutup area terdampak terutama rel yang masih menggantung tersebut dengan terpal untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Risal.
Sementara itu, kata Risal, proses evakuasi rel yang menggantung dilakukan dengan melepas bantalan dengan mengupayakan agar bantalan tidak langsung jatuh ke tanah dan memicu longsor susulan.
Risal melanjutkan, batang rel dari arah Stasiun Batutulis dilepas pada sambungan, sementara dari arah Stasiun Bogor Paledang dipotong dengan jarak 10 sampai 12 meter dari area terdampak.
“Setelah bantalan dan rel sudah sepenuhnya lepas, kami tutup tanah bekas longsor dengan terpal, untuk mencegah air hujan memperparah kondisi tanah,” ucapnya.
Dalam proses evakuasi, DJKA juga mendatangkan alat berat berupa excavator untuk memudahkan evakuasi korban dengan dibantu dan diawasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Bogor dan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
“Kami akan mengupayakan tenaga kami untuk memastikan bahwa pengamanan jalur dapat dilakukan dengan baik sehingga tidak mengorbankan keselamatan perjalanan KA maupun keselamatan warga sekitar dan mencegah terjadinya longsor susulan,” pungkas Risal.
Diberitakan sebelumnya tebing setinggi 20 meter di Kelurahan Empang longsor dan menimbun 13 orang dalam 5 rumah. Tanah yang longsor itu mengakibatkan rel kereta api Bogor-Sukabumi ‘menggantung’ pada Rabu (15/2) dini hari.
(aik/aik)