Polisi masih terus menyelidiki kasus pengeroyokan siswa kelas X di sebuah asrama SMA boarding school di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, oleh teman dan seniornya. Polisi mengungkap dugaan awal penyebab pengeroyokan itu.
“Info penjelasan dari Panit Reskrim, berawal di sekolah asrama tersebut banyak barang-barang yang hilang, juga uang,” kata Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana saat dihubungi detikcom, Sabtu (1/4/2023).
Desi mengatakan bahwa korban tersebut kemudian dicurigai sebagai pelakunya. Namun, polisi masih menyelidiki kebenaran keterangan tersebut.
“Nah dicurigai si korban itu, pada akhirnya si korbanlah yang jadi tertuduh. Sedangkan untuk pembuktiannya pun masih dalam proses penyelidikan,” terangnya.
Desi menyampaikan kasus ini masih diselidiki Polsek Babakanmadang.
Ortu Lapor Polisi
Sebelumnya, seorang siswa SMA boarding school di Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar), dikeroyok oleh teman dan kakak kelasnya hingga babak belur. Akibatnya, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
“Betul, sesuai laporan polisi yang saya buat dan bukti-bukti yang ada,” kata ayah korban, Fahrurozi, dihubungi detikcom, Jumat (31/3) malam.
Fahrurozi menyebut pengeroyokan tersebut terjadi pada 18 Februari lalu di dalam asrama sekolah.
“Kejadian (pengeroyokan) 18 Februari jam 11 malam, di asrama atau tempat mereka istirahat, kalau di pesantren modern atau boarding school ya. Lokasi di area Sentul,” tambahnya.
Pelaku pengeroyokan, kata Fahrurozi, berjumlah 8 orang yang merupakan sesama penghuni asrama dan juga kakak kelas korban.
Baca selanjutnya: salah satu pelaku adalah anak pengacara