Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memberi lampu hijau jika Persija Jakarta ingin berkandang di Jakarta International Stadium (JIS). Namun Heru memberi sejumlah catatan.
Heru menekankan syarat keamanan hingga infrastruktur agar tidak ada bahaya saat puluhan ribu orang datang menyaksikan pertandingan.
“Boleh-boleh aja buat semua. Makin dimanfaatkan, makin bagus, makin banyak keriaan di sana, keramaian sesuai dengan standarnya itu saya makin senang. Maka saya siapin semua,” kata kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).
Dia mengatakan standar kelayakan di sebuah stadion harus lebih dulu terpenuhi karena bagian syarat yang diminta organisasi sepakbola dan kepolisian.
“Kan harus memenuhi standar dulu, dari kepolisian menyarankan itu,” ucapnya.
Dalam waktu dekat, Heru bersama Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi akan meninjau JIS. Sementara, Prasetyo menyoroti stadion berstandar internasional yang tak kunjung bisa digunakan Macan Kemayoran.
Prasetyo lantas meminta JakPro beserta Dinas Bina Marga DKI Jakarta mempercepat pembangunan infrastruktur di kawasan JIS. Selain itu, dia juga mengajak suporter Persija, The Jakmania aktif mengecek dan memberikan ide mengembangkan kelengkapan di JIS seperti ramp timur, pembangunan jalan dari sisi danau, dan sebagainya.
“Jadikan JIS sebagai stadion yang bukan hanya bagus, mewah dengan fasilitas yang memadai saja, tapi JIS juga harus memenuhi standar internasional, standar PSSI, FIFA karena stadion dibangun dari awal untuk olahraga bukan fasilitas lainnya,” kata Prasetyo melalui akun Instagramnya, Senin (3/4).
Sejumlah Insiden Usai JIS Diresmikan
Sebagaimana diketahui, JIS diresmikan pada Minggu (24/7/2022) oleh gubernur saat itu, Anies Baswedan. Namun, saat itu terjadi insiden pagar pembatas tribun penonton yang roboh.
Jakpro lalu mengganti konstruksi pagar pembatas tribun menggunakan beton. Diharapkan tak terjadi lagi insiden pagar roboh.
Beberapa bulan setelah diresmikan, PSSI batal menggelar laga timnas Indonesia melawan Curacau di JIS pada 27 September. Keputusan itu diambil setelah PSSI melakukan uji kelayakan.
Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur yang meliputi area drop off tim, sirkulasi aktivitas terkait pertandingan di outer perimeter menumpuk di barat-utara.
Selain itu, concourse timur bahkan belum dapat digunakan, perimeter tribun perlu pengkajian ulang, terutama pagar perimeter di bawah concourse barat tidak kokoh. Lalu sarana prasarana pendukung juga kurang, seperti kantong parkir, transportasi umum, dan jalan akses menuju stadion belum sesuai dengan standar.
“Sehingga untuk menggelar sebuah pertandingan FIFA match day yang mengundang animo penonton sangat banyak, perlu dilakukan simulasi terkait jumlah penonton, mulai 25 persen, 50 persen, 75 persen, 100 persen dari perhitungan maximum safety capacity,” kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam keterangannya.
Kapasitas penonton JIS juga pernah dibanggakan karena termasuk terbesar di Indonesia. Eks Wagub DKI Ahmad Riza Patria bahkan pernah membanggakan kapasitas JIS yang lebih besar dari Stadion Anfield milik Liverpool dan Old Trafford milik Manchester United.
Namun, di balik kapasitas yang besar, terdapat pekerjaan rumah (PR) berupa akses angkutan umum massal yang belum tersedia. Pada awal Februari 2023 digelar konser musik Dewa 19 di JIS.
Setelah konser selesai digelar pada Sabtu (4/2), banyak penonton yang mengkritik karena akses angkutan massal di JIS yang tak tersedia.
Atas sejumlah cerita tersebut, apa saja catatan Heru sebelum JIS dipakai jadi kandang Persija? Simak di halaman selanjutnya.