Artis Nindy Ayunda mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) dan mengaku diintimidasi oknum TNI yang mendatangi rumahnya. TNI AD pun membantah pengakuan Nindy Ayunda.
TNI AD menjelaskan alasan anggotanya mendatangi kediaman Nindy Ayunda. TNI AD menyebut hal itu dilakukan untuk menyelidiki kepemilikan senjata api kekasih Nindy, Dito Mahendra.
Dirangkum detikcom, Jumat (7/4/2023), Nindy Ayunda sebelumnya mendatangi LPSK. Nindy Ayunda melapor dan mengaku mendapat ancaman dari oknum TNI yang menggeruduk rumahnya.
Kejadian itu dikatakan Nindy Ayunda bermula saat ia dan temannya ke Palembang untuk menemui seseorang. Rupanya setibanya di Palembang, Nindy Ayunda dihadang sejumlah preman.
“Diawali dengan perjalanan saya ke Palembang untuk menemui seseorang yang kemudian sesampainya di sana dihadang oleh sekitar 10 orang preman di depan rumah tersebut. Dengan adanya penghadangan tersebut saya tidak bisa menemui orang tersebut. Akhirnya saya kembali lagi ke Jakarta pada Minggu, 2 April 2023, sore,” kata Nindy Ayunda dilansir detikHot, pada Kamis (6/4).
Sesampainya di Jakarta, Nindy mengaku mendapati tindakan yang kurang nyaman. Dia mengatakan rumahnya didatangi oleh orang-orang tak dikenal. Orang tersebut dikatakan Nindy Ayunda tengah mencari Dito Mahendra.
“Setibanya saya di Jakarta, saya langsung menuju rumah yang ada di Kebayoran untuk bertemu adik saya. Kemudian pukul 20.00 WIB di hari yang sama, saya menyuruh staf saya untuk mengambil barang di suatu tempat dan di saat dia keluar rumah dia melihat ada orang yang mencurigakan sebanyak tiga orang,” ujarnya.
Nindy Ayunda menyebut orang-orang itu adalah oknum TNI. Oknum itu menurut Nindy Ayunda memasuki pekarangan rumahnya tanpa izin.
“Akhirnya saya melihat oknum TNI yang mengenakan pakaian preman dan seragam sekitar 30 orang. Lalu tindakan mereka memasuki pekarangan tanpa izin disertai perusakan pada pintu garasi, penggedoran, dan disertai teriakan. Hal tersebut terjadi mulai pukul 22.00 WIB sampai 07.00 WIB,” kata Nindy Ayunda.
“Jika tidak salah, mereka yang menekan saya saat itu adalah orang-orang berbadan tegap dan dipimpin oleh oknum anggota TNI AD, inisialnya HS, pangkatnya letkol, satuannya infanteri,” sambungnya.
Temukan Mobil Pelat Dinas Kodam Jaya
Saat mendatangi kediaman Nindy, Anggota TNI AD juga menemukan kendaraan yang memiliki pelat dinas Kodam Jaya.
“Saat penyelidikan, ditemukan juga salah satu kendaraan di alamat tersebut menggunakan pelat nomor dinas Kodam Jaya,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari kepada detikcom, Jumat (7/4).
Belum ada informasi apakah kendaraan tersebut benar milik Kodam Jaya atau kendaraan dengan pelat palsu. Hamim menyebut saat ini pihaknya sedang menelusuri temuan tersebut.
“Sehingga diselidiki lebih lanjut. Sedang ditelusuri,” ujarnya.
Hamim juga membantah penyataan Nindy Ayunda soal tuduhan anggota TNI melakukan intimidasi saat mendatangi kediamannya. Dia menegaskan kedatangan anggota TNI untuk mengusut kepemilikan senjata api Dito Mahendra yang sebelumnya diklaim milik klub menembak Kodam IV Diponegoro.
“Kedua, tidak ada teror, intimidasi, atau ancaman dari TNI kepada Nindy Ayunda. Jadi keberadaan anggota TNI AD di kediaman Nindy Ayunda adalah bagian dari tugas untuk menyelidiki informasi terkait dugaan kepemilikan senjata api ilegal oleh Dito Mahendra,” jelasnya.
TNI AD usut senpi ilegal Dito Mahendra. Baca di halaman berikutnya>>