Jakarta –
Kementerian Luar Negeri menggelar acara ASEAN Youth Dialogue on Development for Sustainable Development Goals. Acara ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
“Anak muda dan ekonomi digital merupakan pendorong penting untuk memastikan kawasan kita terus menjadi epicentrum of growth,” kata Retno saat membuka acara ASEAN Youth Dialogue di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2023).
Retno mengatakan ada tiga poin penting agar ASEAN menjadi pusat pertumbuhan. Poin pertama ialah inovasi.
“Dalam hal krisis, inovasi anak muda telah memegang peran penting untuk mengatasi tantangan di berbagai sektor. Misalnya, di sektor kesehatan, penyedia jasa telemedicine Indonesia seperti Alodoctor, Halodoc telah melayani 50 juta pengguna aktif tiap bulannya. Di sektor pendidikan, Ruang Guru telah mencapai 38 juta pengguna di Asia Tenggara,” ujar Retno.
“Terobosan ini menghasilkan dampak ganda bagi masyarakat dan memberikan kontribusi langsung dalam pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals),” sambungnya.
Poin kedua ialah semangat kewirausahaan. Retno mengatakan semangat kewirausahaan sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja baru.
“Hal ini juga memberi dampak untuk mencapai SDGs, berkontribusi pada tujuan pertama, yakni mengakhiri kemiskinan dan tujuan nomor 8, yakni mempromosikan dunia yang layak bagi semua orang,” tutur Retno.
Poin ketiga ialah pentingnya memperkuat tanggung jawab sosial anak muda. Dia mengatakan empati diperlukan untuk menjamin agar tidak ada kelompok masyarakat yang tertinggal.
“Memperkuat tanggung jawab sosial berarti pola pikir tidak boleh terfokus pada keinginan diri sendiri. Tetapi diarahkan bagi masyarakat luas, seperti salah satu prinsip dasar SDGs, tanggungjawab sosial ini tidak boleh diabaikan,” ujar Retno.
Menpora Dito Ariotedjo juga bicara soal peran anak muda sebagai aset besar, khususnya di sektor olahraga. Menurutnya, olahraga mempunyai kekuatan untuk menciptakan persatuan, pengertian, dan rasa hormat.
“Anak muda di kawasan kita merupakan aset terbesar dan sektor olahraga mempunyai kekuatan untuk mempromosikan persatuan, pengertian, dan rasa hormat,” kata Dito.
“Namun kita tidak bisa mencapai tujuan sendiri. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pemain strategis di kawasan Asean untuk mewujudkan visi kami untuk masa depan yang lebih baik bagi anak muda dan sektor olahraga,” imbuhnya.
Untuk diketahui, ASEAN Youth Dialogue 2023 merupakan salah satu prioritas Keketuaan Indonesia yang menyasar generasi muda. akan digelar mulai hari ini hingga Kamis (13/4) nanti. Acara ini diikuti sekitar 60 delegasi dari negara-negara ASEAN.
(haf/haf)