Jakarta –
Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Rusma Yul Anwar mengutuk keras tindakan warga yang melakukan persekusi terhadap dua wanita pemandu lagu di salah satu kafe di kawasan Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang. Bupati menyebut, aksi tersebut tidak manusiawi.
Kedua wanita pemandu lagu tersebut menjadi korban persekusi sekelompok orang. Mereka diarak dan diceburkan ke laut malam-malam, lalu ditelanjangi. Video persekusi itu beredar luas di media sosial.
“Cara hukuman yang dilakukan masyarakat setempat tidak wajar, tidak manusiawi cara-cara seperti itu,” kata Rusma kepada wartawan, dilansir detikSumut, Rabu (12/4/2023).
Rusma mengatakan warga mestinya paham masih ada aparat hukum yang bisa memproses apabila perempuan tersebut memang melakukan pelanggaran hukum.
“Kita kan ada punya aparat hukum, bisa kita proses secara hukum. Kita kan juga punya perangkat Ninik Mamak di nagari. Bisa kita kembali ke sana dulu,” ujarnya.
Bagi Rusma, tindakan warga yang main hakim sendiri itu tidak bisa ditoleransi. Ia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap warga yang terlibat.
“Caranya tidak benar. Dia (warga) tidak punya kewenangan, kembalikan ke kaum, Ninik Mamak dulu. Kami meminta pihak kepolisian bisa mengusut apa yang menjadi penyebab seperti yang diberitakan,” katanya.
Baca selengkapnya di sini:
(eva/azh)