Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan revitalisasi dan penghijauan di area Monumen Nasional (Monas). Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Gilbert Simanjuntak mengatakan masyarakat butuh penghijauan.
“Ya semua butuh itu untuk dihijaukan. Kemarin pohon yang ditebang juga tidak jelas nasibnya hanya untuk Formula E,” kata Gilbert saat dihubungi, Selasa (11/4/2023).
Menurutnya penghijauan kembali Monas perlu dilakukan mengingat Monas merupakan paru-paru Kota Jakarta. Dia menyebut penebangan sejumlah pohon di kawasan Monas saat era kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta mengorbankan warga.
“Tentu Monas penting dikembalikan ke semula karena sejarahnya dan fungsinya sebagai paru-paru kota. Penggundulan hutan kota oleh Anies itu sebenarnya mengorbankan warga juga,” ujarnya.
Gilbert mengatakan dirinya tidak mengetahui berapa luas area Monas yang akan ditanami pohon. Untuk itu, terkait biaya dia enggan berkomentar.
“Saya tidak tahu seberapa luas area yang mau ditanami sehingga butuh biaya sebesar itu. Juga jenis pohon dan lain-lain,” imbuhnya.
Revitalisasi Tahap I Telan RP 100 M
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan lakukan revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas). Revitalisasi Monas tahap pertama menelan dana Rp 100 miliar.
“Yang pertama Rp 100 miliar,” kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (11/4).
Afan mengatakan anggaran yang dikeluarkan berasal dari dana APBN dan APBD. Direncanakan revitalisasi tersebut dimulai bulan Juli tahun ini.
Penghijauan Dilakukan Bertahap
Afan mengatakan lokasi penghijauan akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama penataan di empat sisi silang Monas.
“Kita dapat dari penambahan di silang-silang Monas, 4 silang itu nanti akan kita akan lebarkan untuk media hijaunya,” kata Afan
“Kemudian dilihat juga kan di sana ada parkir IRTI, kemudian ada Lenggang Jakarta ini nanti semua juga akan kita masukan ke dalam area penambahan lajur hijau. Tapi jangan khawatir untuk semua fasilitas itu sudah kita siapkan untuk mitiigasinya,” lanjutnya.
Affan menyebut nantinya di kawasan Monas akan ada amphitheater agar masyarakat bisa menikmati kawasan Jakarta melalui video yang sedang disiapkan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta. Selain itu ia menjelaskan untuk lahan parkir dan UMKM akan disediakan di sisi timur Monas.
“Area tengah itu kita siapkan ampli teater jadi kaya terasering berundak-undak tapi ini bahaya, kita tetap kasi yang natural yakni rumput, jadi orang bisa duduk di rumput, memandang Monas, lalu nanti ada video mapping,” ungkapnya.
“Untuk semua fasilitas itu sudah kita siapkan untuk mitigasinya, kalau untuk parkir itu ke Gambir termasuk UMKM akan kita siapkan di sisi timur daripada Monas, jadi kembali lagi spiritnya itu kita akan menata hijau,” tambahnya.
Affan melanjutkan penataan kawasan Monas akan dimulai bulan April 2023 setelah menyiapkan operasional dan rapat dengan Kementerian Sekretariat Negara. Disampaikan Affan, anggaran yang dibutuhkan menggunakan APBD, APBN dan lain-lain.
“Kita selesai (penataan) maksimal pertengahan tahun depan startnya di bulan 7 dan 8. Itu tahap 1 ya. Untuk anggaran kita kolaborasi ada dari APBD ada APBN. Ada dari penyelesaian sanksi kewajiban dan lain-lain,” pungkasnya.
(dek/jbr)