Jakarta –
Dinas Cipta Karya, Pertanahan, dan Tata Ruang (Citata) DKI sudah memerintahkan Abdurachman selaku pemilik lahan uruk untuk membangun dinding dan turap agar tanah uruknya tidak merobohkan tembok tetangganya, Bu Ami. Berikut adalah hasil penanganan Dinas Citata sebagai solusi atas tembok rumah Bu Ami yang rawan jebol oleh tanah uruk Abdurachman.
Lokasi masalah ada di kawasan permukiman Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. detikcom meninjau di lokasi pada Kamis (13/4/2023) sore.
Terlihat dari arah rumah Bu Ami, hasil karya Abdurachman atas supervisi Dinas Citata DKI adalah berupa kawat berduri. Ada empat helai kawat berduri dipasang berjejer di atas tiang-tiang penyangga.
Penanganan tembok Bu Ami di Tebet yang rawan jebol: Kawat berduri. Terlihat drainase. (Devi Puspitasari/detikcom)
|
Terlihat dari arah rumah Pak Abdurachman, lahan uruk sudah didirikan bangunan di sekitarnya. Lokasi tembok yang mepet rumah Bu Ami ada di bagian paling pojok. Dari sini terlihat empat helai kawat berduri berjejer.
Penanganan tembok Bu Ami di Tebet yang rawan jebol: Kawat berduri. (Devi Puspitasari/detikcom)
|
Dinas Citata DKI Jakarta menyatakan telah melakukan pengawasan terhadap eksekusi pembangunan yang dilakukan pihak Abdurachman. Dinas Citata menyatakan ada tiga hal yang harus dipastikan di lapangan. Pertama, pemasangan tembok pembatas lahan. Kedua, pengurangan beban turap dengan mengurangi jumlah lahan urukan. Ketiga, membuat drainase.
“Hingga saat ini berdasarkan hasil monitoring kami, pihak Abdurachman masih mengerjakan perbaikan sesuai dengan arahan teknis,” kata Subkoordinator Urusan Pengaduan dan Penanganan Hukum Dinas Citata DKI, Maulana, 6 April lalu.
Namun kenyataannya, hasil pembangunan sejauh ini yang tampak adalah kawat berduri dan tali air (drainase) di tembok Abdurachman. Keluarga Bu Ami kecewa dengan hasil pekerjaan di lahan Abdurachman itu.
“Saya si cuma berharap itu waktu ditinjau lokasi Citata, canggih banget alatnya. Tapi ternyata cuma dikasih kawat empat,” kata Bu Ami kepada detikcom, Kamis (13/4/2023).
Tembok rumah Bu Ami di Tebet yang rawan jebol: Kawat berduri. (Devi Puspitasari/detikcom)
|
Bu Ami mengaku makin khawatir lantaran temboknya yang sempat jebol dan diplester itu kian menambah retakan. Dia juga menyebut temboknya itu makin lembab.
“Ini bekas diplester ini nambah lagi retakannya, bayangin di sini retak. Makin banyak retakannya, ini aja basah lembab berarti ini kan tanah, air. Ini nggak bocor, kalo bocor, dari atas, ini munculnya dari tengah,” ungkapnya.
(dnu/dnu)