Jakarta –
Jemaah memadati Makam Sunan Giri di Dusun Giri Gajah, Desa Giri, Kebomas, Gresik pada malam ke-23 Ramadan. Mereka datang melakukan ritual doa atau maleman di malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan.
Dilansir detikJatim, Kamis (14/4/2023), pantauan di lokasi, jemaah terdiri dari orang tua, remaja, hingga anak-anak mendatangi makam Sunan Giri. Selain warga lokal, jemaah datang dari berbagai daerah seperti Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Sidoarjo dan Surabaya.
Salah satu jemaah asal Manyar, Gresik, Fadli, mengatakan setiap malam ganjil, ia selalu berziarah ke makam-makam Walisongo. Selain mendoakan Walisongo, ia juga ingin menggelar salat sunah, berdoa dan berzikir di masjid yang didirikan para wali termasuk Sunan Giri.
“Di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan ini kan ada malam Lailatul Qadar. Terutama malam ganjil, jadi saya ingin beribadah di Masjid yang dibangun para waliyullah ini. Kemarin sudah di Sunan Drajat,” kata Fadli kepada detikJatim, Kamis (13/4/2023).
Sementara itu, peziarah asal Bojonegoro, Ahmad Zakaria, mengatakan sengaja datang ke Makam Sunan Giri untuk berziarah. Ia sengaja datang di malam ganjil ke-23 juga ingin beribadah di Masjid Sunan Giri.
“Semoga saja malam Lailatul qadar jatuh pada malam ini. Niatnya ziarah, tadi setelah mendoakan Sunan Giri, saya langsung melakukan salat sunnah di masjid yang dekat dengan area makam. Biar makin banyak dapat pahala,” kata Ahmad.
Simak selengkapnya di sini.
(lir/lir)