Jakarta –
Kasus suap pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam program Bandung Smart City menyeret Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (YM). Ada kode ‘everybody happy’ usai Yana menerima duit suap.
‘Everybody happy’ diucapkan oleh Sekretaris Dishub Pemkot Bandung, Khairul Rijal (KR) kepada sekretaris pribadi Yana, inisial RH.
“Setelah DD dan YM menerima uang, KR menginformasikan kepada RH dengan mengatakan ‘every body happy’,” ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Minggu (16/4/2023).
DD adalah Dadang Darmawan selaku Kadishub Pemkot Bandung. Selain kode ‘everybody happy’ ada pula istilah ‘nganter musang king’.
“Penyerahan uang dari SS dan AG untuk YM memakai istilah ‘nganter musang king’,” tambah Gufron.
SS yakni Sony Setiadi selaku CEO PT Citra Jelajah Informatika dan AG selaku manajer PT Sarana Mitra Adiguna. Keduanya adalah penyuap Yana Mulyana.
6 Tersangka
Sebelumnya, KPK menetapkan 6 orang sebagai tersangka terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia internet di wilayah Bandung dalam program Bandung Smart City. Salah satunya yang menjadi tersangka yakni Walkot Bandung Yana Mulyana.
“Ada 6 orang yang ditetapkan tersangka dalam perkara dugaan korupsi yang tadi pagi kami umumkan,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Minggu (16/4/2023).
Keempat tersangka dihadirkan dalam konferensi pers. Sementara 2 lainnya tidak bisa dihadirkan karena positif COVID-19. Berikut 6 tersangka kasus korupsi Bandung Smart City:
1. Yana Mulyana (YN), Walkot Bandung
2. Dadang Darmawan (DD), Kadishub Pemkot Bandung
3. Khairul Rijal (KR), Sekretaris Dishub Pemkot Bandung
4. Benny (BN), Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA)
5. Sony Setiadi (SS), CEO PT itra Jelajah Informatika (CIFO)
6. Andreas Guntoro (AG), Manajer PT Sarana Mitra Adiguna (SMA)
(isa/isa)