Jakarta –
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Suryawan merespons usulan anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade agar KRL Bogor-Tanah Abang kembali diadakan alias tidak transit. Suryawan mengatakan akan menyampaikan usulan itu ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
“Ya nanti apa yang disampaikan oleh beliau akan kami sampaikan ke DJKA seperti apa secara desainnya. Kita akan bicarakan lagi kepada pemerintah, konsepnya ini kan konsep besar ya, ini kan secara proyek masih belum selesai nih. Proyek Masih berlangsung, nah nanti mungkin perlu kita informasikan juga,” kata Suryawan di Stasiun Manggarai, Senin (17/4/2023).
Suryawan mengatakan untuk saat ini KCI mendengarkan masukan dari semua pihak. Terutama soal kenyamanan di Stasiun Manggarai saat penumpang berganti peron.
“Kemarin kan sudah ada solusi dari DJKA, masukan dari kita semua artinya untuk akses tangganya kan ditambah, tidak menumpuk di satu titik kan. Insyaallah minggu ini sudah bisa digunakan penambahan tangga di jalur 7, itu salah satu upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah tentunya ya,” tutur Suryawan.
Dia lantas menjelaskan mengapa penumpang di Manggarai mesti berusaha lebih untuk menjangkau kereta tujuan. Pergantian peron dari satu lantai ke lantai lainnya, menurut Suryawan, agar tidak ada penumpukan di satu titik.
“Kita tidak perlu orang sudah berapa 120 ribu kan transit di Manggarai, kebayang nggak kalau misalnya 8 gate (peron) jadi satu semua, kan tidak kebayang risikonya tinggi. KRL Makin banyak, penumpangnya makin banyak, kan tidak mungkin. Sehingga mau nggak mau tidak sebidang, memang tahapan itu yang jadi perhatian,” kata Suryawan.
“Sambil berjalan kita evaluasi, kekurangannya kita perbaiki bareng-bareng gitu. Dan ini satu upaya yang disampaikan di lapangan,” imbuhnya.
(dwr/eva)