Jakarta –
Percakapan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dengan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite yang berisi percakapan ‘bisalah kita cari duit’, berbuntut panjang. Indonesia Corruption Watch (ICW) hari ini akan melaporkan Tanak ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
“Setelah diterpa isu kebocoran data penyelidikan yang diduga dilakukan oleh Firli Bahuri, kini Johanis Tanak Wakil Ketua KPK diduga menjalin komunikasi dengan pihak yang sedang berperkara di KPK,” bunyi keterangan dari ICW kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).
ICW menilai percakapan Tanak itu tidak etis dilakukan oleh pimpinan KPK. ICW pun menduga chat ‘cari duit’ itu erat kaitannya dengan penanganan perkara.
“Adapun hal tersebut bermula pada saat potongan percakapan via aplikasi perpesanan Johanis tersebar di sosial media, hingga menjadi perhatian publik karena Johanis tengah membincangankan peluang ‘cari duit’ yang patut diduga dalam penanganan perkara,” tulis ICW.
ICW akan melaporkan Johanis Tanak ke Dewas KPK siang nanti. Pelaporan akan dilakukan mulai pukul 14.00 WIB di Gedung ACLC KPK.
Penjelasan Tanak soal Chat ‘Cari Duit’
Potongan percakapan via aplikasi perpesanan antara Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dan Plh Dirjen Minerba Muhammad Idris Froyoto Sihite yang berisi ‘bisalah kita cari duit’ viral di media sosial. Johanis Tanak bersumpah percakapan itu terjadi sebelum adanya perintah penyelidikan.
Johanis Tanak mulanya mengatakan tidak tahu bahwa Idris Sihite sudah menjadi PLH Dirjen Minerba. Yang dia tahu, katanya, Idris itu masih menjabat Karo Hukum ESDM.
“Terus terang, saya berani bersumpah, saya tidak tahu kalau Idris Sihite itu sudah jadi PLH Dirjen, yang saya tahu beliau itu Karo Hukum ESDM,” kata Johanis Tanak kepada detikcom, Kamis (13/4).
Tanak mengatakan percakapan itu terjadi sebelum dia menjabat di KPK. Tanak mengatakan tidak mungkin dia sebodoh itu melakukan percakapan bila tahu Idris tengah dalam penyelidikan.
“Kalau pun ada chat saya dengan beliau, saat itu saya belum di KPK dan kalau pun saya sudah di KPK, saat itu belum ada surat perintah lidik terhadap beliau. Sekiranya ada lidik terhadap beliau, mana mungkin sebodoh itu saya mau chat sama beliau,” kata Johanis Tanak.
Tanak membeberkan surat perintah penyelidikan terhadap Idris Sihite tertanggal 5 April 2023.
“Seingat saya surat perintah lidik terhadap beliau itu tanggal 5 April 2023. Begitu yang sesungguhnya,” kata Johanis.
(ygs/aud)