Jakarta –
Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan ada kenaikan jumlah kasus COVID-19. Dia menuturkan situasi masih terkendali meski terjadi kenaikan.
“Ada kenaikan tapi Insyaallah masih terkendali, dan variannya adalah varian yang termasuk tidak berbahaya,” kata Muhadjir kepada wartawan usai Salat Id di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/4/2023).
Muhadjir meminta masyarakat tak panik. Dia mengimbau masyarakat langsung datang ke rumah sakit untuk melakukan isolasi dan perawatan jika mengalami gejala COVID-19.
“Jadi jangan, pokonya yang kena COVID jangan panik, segera datang ke rumah sakit dan diisolasi. Kemarin yang di Malang juga saya dapat laporan dari Rumah Sakit Malang ada kenaikan, dan belum sampai harus menyediakan pelayanan ekstra,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia sudah kemasukan subvarian Omicron XBB.1.16 atau varian Arcturus, yakni varian Corona yang diduga memicu lonjakan kasus COVID-19 di India. Sejauh ini, sebagaimana dilaporkan Kementerian Kesehatan RI, sudah ada 7 kasus varian Arcturus di Indonesia.
Melihat masuknya varian Arcturus ini berdekatan dengan momen lebaran, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan masyarakat kini boleh melakukan perjalanan mudik secara normal, seperti sebelum pandemi. Meskipun dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia terpantau mengalami kenaikan kasus COVID-19.
“Kenapa Lebaran sekarang dibuka? Kita tahu scientific kenaikan kasus bukan karena Lebaran, tapi varian baru Arcturus yang sudah masuk. Tiga minggu kasus akan naik,” kata Menkes dalam diskusi di Kemenkes RI, Senin (17/4/2023).
Meski begitu, Menkes menekankan bahwa kondisi imunitas atau antibodi masyarakat Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Sejauh ini, belum ada bukti varian Arcturus menyebabkan kasus kematian yang lebih tinggi dibandingkan varian Corona yang merebak sebelumnya.
“Tapi imunitas terakhir hasil dari sero survei 99 persen punya antibodi, titernya 3.000 lebih per milimeter. Kalau ada yang kena, kalau sudah divaksin nggak masalah,” tutur Menkes.
“Datanya yang wafat yang belum divaksin. Vaksinnya masih banyak,” pungkasnya.
Berdasarkan data terakhir, kasus varian Arcturus yang teridentifikasi ada 7 kasus. Sebanyak lima kasus diidentifikasi di DKI Jakarta dan dua lainnya di Jawa Timur.
Gejala yang dikeluhkan yakni:
Batuk
Sakit tenggorokan atau sakit menelan
Nyeri tubuh
Hilang napsu makan
Mata merah
Mata perih
Keluar kotoran mata atau belek
(dek/dek)