Ciwandan –
Sopir truk di Pelabuhan Ciwandan harus menunggu belasan jam untuk masuk ke kapal. Muatan sayuran, cabai, dan buah-buahan pun terancam busuk.
Salah seorang sopir yang membawa buah-buahan, Joni mengatakan dirinya harus mengantre 14 jam untuk masuk ke kapal. Dia tiba di Cilegon pukul 7.00 pagi dan baru bisa masuk kapal pukul 21.25 WIB.
Muatan buah-buahan di truknya terancam busuk lantaran keterlambatan pengiriman. Semestinya, waktu 14 jam itu truk sudah tiba di Pelabuhan Bakauheni agar muatannya tak busuk termakan waktu.
“Dari jam 7 pagi tadi, iya baru masuk (jam 21.00). Ngangkut buah mangga ke Padang, ini udah telat nih, seharusnya udah turun Bakau,” kata Joni kepada detikcom di Pelabuhan Ciwandan, Kamis (20/4/2023).
Menurutnya, untuk masuk ke kapal hingga harus menunggu 14 jam terbilang lama. Berkaca dari mudik tahun lalu, dia hanya butuh waktu 4-5 jam kemudian masuk kapal.
“Lumayan lama, lebaran kemarin aja kami paling antri itu paling 4-5 jam kami itu udah masuk kami, ini 12 jam bari masuk (pelabuhan) kalau hitungan jamnya sudah 16 jam kami ini,” ujarnya.
Akibat keterlambatan pengiriman ini, upahnya terancam dipotong oleh perusahaan transportir. Pemotongan upah itu tak terelakkan meski sudah menjelaskan tentang keadaan di perjalanan.
“Udah makan waktu, kalau telat lagi kami di jalan, kena macet lagi paling kami diklaim BP (biaya pengiriman), potong BP, upah kami dipotong, ongkos kami dipotong,” katanya.
Joni hanya bisa pasrah jika upahnya dipotong akibat keterlambatan pengiriman. Seharusnya, kata dia, truk muatan sembako hingga buah-buahan lebih diprioritaskan dibanding truk muatan yang lebih awet.
“Kami-kami ini harus prioritas kan, udah bilang (petugas) tapi petugasnya nggak ada ada tanggapan, diaman aja nggak ada ditanggapin,” katanya.
(bal/maa)