Jakarta –
Momen lebaran biasa digunakan masyarakat untuk melakukan ziarah kubur. Momen ziarah kubur dimanfaatkan pedagang bunga musiman di sekitar pemakanan demi mendapatkan cuan.
Momen itu dimanfaatkan oleh Dewi (32) untuk berjualan bunga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Dewi menjadi pedagang bunga musiman setiap penghujung bulan puasa hingga lebaran.
“Ya (jual bunga) musiman. Setiap mau puasa dan lebaran. Ya alhamdulillah si rame aja. Momen lebaran ya rame ya,” kata Dewi saat ditemui di lokasi, Minggu (23/4/2023).
Dewi menjual satu bungkus bunga seharga Rp 10 ribu dan air mawar seharga Rp 5 ribu perbotolnya. Dalam sehari, ia dapat meraup untung hingga Rp 2 juta rupiah.
“Pendapatannya (sehari) ya bisa dua jutaan. Iya, makanya banyak yang aji mumpung kalau lagi lebaran, yang biasa nggak dagang, pada dagang,” tutur Dewi.
Dewi mulai membuka lapaknya sejak pukul 07.00 WIB pagi, hingga pukul 17.00 WIB sore. Dalam waktu tersebut, Dewi dapat menjual puluhan kantung bunga besar yang dikemas lagi ke bungkus kecil.
“(Mulai berdagang) dari jam 07.00 WIB, sampai jam 17.00 WIB. Sehari nggak nentu ya (menjual berapa bungkus) bisa 30-an bungkus,” ungkapnya.
Hal serupa disampaikan oleh Ati (53) yang juga menjual bunga musiman. Dirinya dapat meraup cuan jutaan dalam sehari.
“Kalau lagi rame ya (pendapatan) bisa di atas satu (juta) lah. Iya lagi lebaran, tapi kalau enggak ya dua ratus tiga ratus, nggak nentu (pendapatan) kalau rame aja,” kata Ati di TPU Tanjung Barat, Minggu (23/4).
Ati memanfaatkan momen sepekan libur lebaran untuk berdagang. Setelah itu, ia selesai menjadi pedagang bunga musiman.
“Seminggu, abis lebaran. Minggu besok nggak dagang lagi. Kita mah (dagang bunga) kalau lebaran tuh. Emang musiman,” tuturnya.
(dek/dek)