Ketua DPP PSI yang juga juru bicara partai, Sigit Widodo, membagikan pengalaman digetok harga ketika makan di salah satu restoran prasmanan di rest area Tol Cipali. Pihak restoran tersebut pun kini sudah meminta maaf kepada Sigit.
Permintaan maaf ini disampaikan oleh penanggung jawab restoran melalui akun medsosnya. Penanggung jawab restoran prasmanan itu awalnya membalas cuitan Sigit yang viral di media sosial.
“Selamat Siang Pak Sigit. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya Devi Izin retweet terkait review bapak di Twitter, informasinya telah sampai kepada saya selaku salah satu penanggungjawab atas kepuasan pelanggan di rumah makan KM 86A Cipali,” tulis @devinur098 membalas cuitan Sigit Widodo yang viral seperti dilihat detikcom, Minggu (23/4/2023). Sigit Widodo mengirimkan sendiri cuitan tersebut kepada detikcom. Cuitan tersebut juga sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.
Sigit lantas membalas cuitan penanggung jawab restoran tersebut. Dia berharap penanggung jawab restoran tersebut melakukan evaluasi atas kejadian itu.
“Terima kasih atas tanggapannya. Saran saya bisa diperbaiki dengan mencantumkan harga di depan kios dan menerima pembayaran setelah konsumen mengambil makanan. Untuk penjual juga lebih aman karena pembeli tidak bisa langsung pergi sebelum membayar. Semoga dengan perbaikan ini rumah makan akan semakin laris dan semua konsumennya bisa tersenyum puas setelah makan di sana,” balas Sigit.
Sementara itu, penanggungjawab restoran terkait itu juga meminta maaf kepada Sigit. Dia memastikan akan melakukan evaluasi atas ketidaknyamanan yang dialami Sigit.
“Mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan service dari karyawan yang bekerja di lapangan, apalagi mengenai harga yang kurang sesuai. hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk team management rumah makan terkait hal-hal tersebut,” cuit penanggung jawab restoran tersebut.
Sigit pun menerima permintaan maaf yang bersangkutan. Dia menegaskan kritiknya sebetulnya disampaikan demi kemajuan UMKM di Indonesia.
“Sudah ditanggapi dengan sangat baik oleh restoran. Saya berharap bisa dilakukan perbaikan sesuai harapan konsumen yang sebenarnya sangat mendukung UMKM dan menginginkan UMKM lokal bisa bersaing dengan brand-brand besar,” tuturnya.
Simak cerita Sigit di halaman berikutnya.