Jakarta –
Gempa bumi magnitudo (M) 7,1 terjadi di Kepulauan Kermadec di Selandia Baru. Gempa bumi tektonik ini memicu timbulnya gelombang tsunami di wilayah Selandia Baru.
“Gempa bumi ini dilaporkan memicu tsunami kecil di Pulau Raoul yang tercatat pada Tide Gauge setinggi 9 -11cm,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Senin (24/4/2023).
Gempa terjadi pada hari ini pukul 07.41 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 29,955 derajat Lintang Selatan (LS) dan 177,838 derajat Bujur Barat (BB) tepatnya di laut pada kedalaman 49 km.
Namun, gempa besar ini tak berdampak pada wilayah Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang.
“Hasil analisis pemodelan tsunami oleh BMKG menunjukkan bahwa tsunami kecil ini tidak akan berdampak hingga wilayah Indonesia sehingga masyarakat kita tidak perlu khawatir terkait ancaman tsunami dari gempa bumi di Kepulauan Kermandec tersebut,” ucap dia.
Analisis Penyebab dan Dampak Gempa
Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kermadec (Kermadec Trench).
Dia mengatakan Lempeng Pasifik menujam ke bawah Lempeng Indo-Australia. Gempa ini bersumber tepat di bidang kontak antar lempeng tersebut.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang merupakan ciri khas mekanisme sumber gempa di zona subduksi lempeng.
“Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi di wilayah Kepulauan Kermadec ini menimbulkan guncangan kuat di Pulau Raoul, sebuah pulau terdekat pusat gempa yang guncangannya mencapai skala intensitas VII-VIII MMI, dan berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan,” katanya.
Hasil monitor BMKG, gempa bumi ini diikuti oleh 4 gempa susulan signifikan dengan magnitudo M 5,4, M 5,3, M 5,0 dan M 4,9 serta puluhan gempa-gempa kecil lainnya.
(jbr/rfs)