Jakarta –
Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan pemerintah sedang melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan yang dilanda perang. Mahfud menyebut hal itu merupakan kewajiban pemerintah untuk menyelamatkan WNI.
“Sekarang pemerintah sedang melakukan evakuasi. Kita menyelamatkan kewajiban kita terhadap warga negara,” kata Mahfud kepada wartawan di kediamannya, di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2023).
Mahfud menjelaskan pemerintah sudah mengantisipasi hal itu. Mahfud mengaku terus mengikuti dengan berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
“Pemerintah pusat kita sudah mengantisipasi dan saya mengikuti dari waktu ke waktu. Kita koordinasi terus dengan Menteri Luar Negeri,” jelasnya.
TNI bakal segera melakukan operasi penyelamatan WNI yang saat ini masih berada di Sudan. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menjelaskan runutan proses evakuasi ribuan WNI tersebut hingga nantinya tiba di Indonesia.
Sejauh ini tercatat ada 1.209 WNI berada di Sudan. Sebanyak 291 di antaranya telah berada di Port Sudan menunggu diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi. Yudo mengatakan warga Indonesia akan terlebih dahulu dievakuasi menuju Jeddah melalui jalur laut.
“Kita sementara ini perintahnya untuk mengambil dari Port Sudan terlebih dulu nanti apakah ke depan ngumpulnya di Khartoum. Kemarin Khartoum itu infonya saya dengar sudah diangkut pakai (kapal) ferry ke Jeddah melalui jalur laut,” kata Yudo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4).
Yudo mengatakan warga Indonesia yang telah tiba di Jeddah akan segera diberangkatkan ke Indonesia. Mereka akan dievakuasi menggunakan pesawat komersial.
“Nanti setelah di Jeddah ini kemungkinan akan menggunakan pesawat komersial. Kita sementara ini yang darurat dulu. Nanti berikutnya setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya,” kata Yudo.
Yudo belum merinci bagaimana teknis keberangkatan WNI dengan pesawat komersil tersebut. Namun dia menyebutkan pihak TNI siap dengan semua kemungkinan yang ada, termasuk menambah pesawat jika dibutuhkan.
“Yang jelas TNI apa pun yang diperintah dari negara. Kalau memang dibutuhkan lagi kita juga siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut,” ujarnya.
(rfs/rfs)