Jakarta –
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi menindaklanjuti perpanjangan aturan pembatasan angkutan barang di ruas jalan tol selama arus balik Lebaran 2023 hingga 28 April 2023. Polisi nantinya akan mengarahkan angkutan barang atau truk itu ke exit tol terdekat.
Firman menyebut hal ini guna mengurangi beban di jalan tol. Polisi tentu akan tetap bertindak humanis dan tidak akan melakukan tilang.
“Ini dilakukan untuk mengurangi beban di jalan tol,” ujar Firman kepada wartawan, Rabu (26/4/2023).
Dia menyebut rekayasa lalu lintas yang sudah diterapkan seperti one way dan contra flow masih terpantau padat. Dengan adanya penerapan ganjil genap dan perpanjangan pembatasan angkutan barang ini disebut dapat mengurangi 20 persen volume kendaraan yang melintas di jalan tol.
“Bila angkutan barang tidak kita batasi ini bisa kita bayangkan bagaimana volume kendaraan baik di jalan tol maupun arteri pada arus mudik dan balik. Oleh karena itu untuk yang belum kembali berjalanlah sesuai dengan plat kendaraan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Firman sebenarnya tak mengharapkan penerapan gage dilakukan. Namun, kata dia, adanya penerapan gage dan pengaturan angkutan barang diharapkan dapat menjaga rasio lalu lintas di ruas jalan Tol.
Untuk diketahui, penambahan waktu pengaturan pembatasan operasional angkutan barang dilakukan sejak Rabu, 26 April 2023, pukul 00.00 WIB, sampai Jumat, 28 April 2023, pukul 24.00 WIB.
Untuk pembatasan di ruas jalan tol berlaku sebagai berikut:
1. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Merak.
2. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
a) Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
b) Cigombong – Cibadak (Fungsional);
c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
d) Jakarta – Cikampek.
3. Jawa Barat:
a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
b) Cikampek – Palimanan – Kanci;
c) Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional);
d) Cileunyi – Cimalaka; dan
e) Cimalaka – Dawuan (Fungsional);
4. Jawa Barat – Jawa Tengah: Kanci – Pejagan;
5. Jawa Tengah:
a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
e) Semarang – Solo – Ngawi;
f) Semarang – Demak; dan
g) Jogja – Solo (Fungsional).
Sementara ruas jalan non tol sebagai berikut:
1. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.
2. Banten:
a) Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon -Anyer – Labuhan;
b) Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
c) Serang – Pandeglang – Labuhan.
3. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon.
4. Jawa Barat:
a) Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
b) Bandung – Sumedang – Majalengka; dan
c) Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur.
5. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.
6. Jawa Tengah:
a) Solo – Klaten – Yogyakarta;
b) Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak;
c) Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
d) Tegal – Purwokerto.
7. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.
(azh/azh)