Jakarta –
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar ingin bangunan di bantaran kali direlokasi agar kawasan Hek, Kramat Jati, tak lagi banjir. Sekretaris Komisi D DPRD DKI, Syarif mendukung rencana tersebut.
“Kendala (penanganan banjir) kan banyak bangli (bangunan liar) itu, dan juga bersertifikat kan juga ada. Kalau ada penertiban, harus didesain sedemikian rupa, penyelesaian secara baik jangan sampai timbulkan konflik,” kata Syarif saat dihubungi, Kamis (27/3/2023).
Menurut politikus Gerindra itu, tanpa adanya penertiban bangunan, penanganan dan pembangunan tanggul tak akan maksimal.
“Kalau nggak dikerjakan (penertiban), bagaimana mungkin manuver alat berat kalau bangli tak digeser,” katanya.
Namun, Syarif pun memberi pekerjaan rumah bagi Pemprov DKI. Dia meminta agar penanganan banjir di Kali Baru dilakukan secara menyeluruh dan tidak sporadis. Tidak hanya di kawasan Hek.
“Masalahnya kan bukan hanya di situ, di Hek lurus ke PGC kan, itu bantaran sungai juga banyak penduduk. Makanya saya sebut sporadis. Belum lagi lurus ke Kali Cipinang. Luapannya itu ada dua, dari atas tumpah dari bawah tumpah kalau sudah hujan deras,” katanya.
Diketahui, Anwar mengatakan pihaknya ingin bangunan di bantaran kali direlokasi agar bisa dilakukan perbaikan kali secara menyeluruh.
“Itu kan tanggulnya emang udah rawan longsor, terlalu lama ya. Artinya kita melaksanakan perawatan, sehingga kita harus melakukan perbaikan secara menyeluruh. Kan di pinggiran itu masih banyak toko-toko,” kata Anwar usai mengikuti acara pengarahan Pj Gubernur DKI Heru Budi di Balai Kota DKI, Rabu (26/4/2023).
Anwar mengatakan perlu ada aturan yang melandasi upaya perbaikan kali tersebut. Pemkot sendiri menginginkan agar bangunan sepanjang Kali Baru itu direlokasi.
“Itu kan harus ada pendekatan ya dengan aturan. Saya sih penginnya semua ditertibkan aja gitu, ya untuk direlokasi ya. Ya (sepanjang Kali Baru),” katanya.
Pasalnya, lanjut Anwar, padatnya bangunan di sepanjang kali menyulitkan alat berat untuk pemasangan tanggul atau sheet pile. Anwar menuturkan sampai saat ini perbaikan tanggul hanya dipasangi tanggul nonpermanen.
“Karena kalau kita mau masang sheet pile nggak mungkin bisa, karena nggak bisa masuk di sana. Paling sekarang hanya tambal-sulam, perbaikan-perbaikan. Nah makanya yang disampaikan tadi terjadi rembesan-rembesan, bocoran dari Kali Baru ke daerah Dukuh ke bawah kan ya ke simpang itu,” lanjutnya.
(aik/dnu)