Jakarta –
Salah satu warga yang bekerja di Sudan, Dedi Ansori Lubis (39), tiba di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, setelah dievakuasi dari Sudan. Dedi bercerita, suasana perang di Sudan kian memanas hingga akhirnya dia dievakuasi menggunakan kapal laut.
“Setelah beberapa hari, mungkin 2, 3, 4, 5, sampai 7 hari, akhirnya keadaan semakin gawat di Sudan, akhirnya kita dievakuasi dari Khartoum, dari Khartoum ke wilayah Port Sudan, ke provinsi lain, dari provinsi itu Port Sudan kemudian dievakuasi ke Jeddah, dengan menggunakan kapal laut,” kata Dedi Ansori kepada wartawan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (28/4/2023).
Dedi mengatakan perang di Sudan terjadi di jalanan. Dia menyebutkan tinggal di dekat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Arab Saudi.
“Jadi peperangan itu terjadi di jalan kayak jalan tol lah istilahnya, jadi tidak masuk ke daerah-daerah yang banyak penduduk, nggak,” ujar Dedi.
“Sebenarnya orang Indonesia itu rata-rata berada di titik merah, apalagi kedutaan kita, bahkan tempat bapak duta besar itu di situ paling titik merah, rata-rata kedutaan asing berada di titik merah,” imbuhnya.
Selain itu, Dedi mengaku hampir terkena peluru nyasar akibat perang tersebut. Dia menuturkan peluru nyasar itu berada 1 meter di atas kepalanya.
“Tapi kadang peluru-peluru itu bisa nyasar, bahkan saya pernah hampir kena lah di atas kepala sekitar 1 meter gitu,” ujarnya.
Dia menceritakan kebutuhan makanannya berkurang selama perang terjadi. Namun dia bersyukur sudah tiba dengan selamat di Indonesia.
“Kalau setelah perang itu, kondisi konsumsi kita agak sulit, biasanya makan tiga kali ini jadi berkurang, yang biasanya makan agak lumayan akhirnya makan pakai Indomie,” ucapnya.
Sebelumnya, 385 WNI telah tiba di Indonesia setelah dievakuasi dari Sudan yang kini tengah dilanda perang. Sementara sisa dari total 902 WNI, akan dipulangkan pada 29 dan 30 April mendatang.
“Menurut rencana, pemulangan ke Indonesia tahap kedua akan dilakukan 29 April, tiba di Indonesia 30 April. Dan pemulangan tahap ketiga sekaligus menutup seluruh proses evakuasi akan dilakukan 30 April dengan menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara,” kata Menlu Retno Marsudi dalam konferensi pers pagi ini.
Retno mengatakan hari ini masih ada sebanyak 111 WNI yang masih ada di Sudan. Rencananya hari ini mereka akan dievakuasi ke Jeddah terlebih dahulu.
“Per saat ini tinggal 111 orang WNI yang masih berada di kota Porth Sudan. Hari ini mereka akan diterbangkan ke Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara,” katanya.
“Evakuasi kita kali ini dilakukan dengan menggunakan pola evakuasi cara estafet, dimulai evakuasi jalan darat dari Khartoum ke Port Sudan, kemudian Port Sudan ke Jeddah, baik via laut maupun via udara, dan selanjutnya dipulangkan secara bertahap ke Indonesia,” sambungnya.
(yld/yld)