Jakarta –
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap bahwa pangkalan udara di Sudan merupakan area yang strategis dalam peperangan. Dengan itu, proses evakuasi tentunya harus dilakukan dengan waktu yang tepat agar semua WNI bisa pulang dengan selamat.
“Memang situasi di sana karena pangkalan udara merupakan pangkalan strategis yang biasanya di dalam perang ini menjadi salah satu yang harus diperebutkan,” kata Yudo dalam konferensi persnya, Jumat (28/4/2023).
“Sehingga di dalam evakuasi juga harus menunggu jadwal saat itu aman maupun jadwal dari negara-negara lain melaksanakan evakuasi,” tambahnya.
Yudo berharap 111 WNI yang masih berada di Sudan hari ini bisa dievakuasi dengan lancar ke Jeddah. Dia berharap seluruh proses evakuasi bisa berjalan dengan aman.
“Sehingga dari jalur tersebut kita bisa mengevakuasi dan hari ini mudah-mudahan 111 tadi sehingga semuanya bisa kelar. Dan nanti terakhir bahwa dari Jeddah ke Indonesia,” ujarnya.
“Mudah-mudahan semuanya lancar, yang semuanya kemarin sudah kita siapkan dan mudah-mudahan bisa kembali semuanya ke Indonesia dengan selamat,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa sebanyak 385 warga negara Indonesia (WNI) telah tiba di Jakarta usai dievakuasi dari Sudan yang tengah dilanda perang. Ratusan WNI itu terbang melalui Jeddah.
“Alhamdulillah sekitar pukul 05.46 WIB, sebanyak 385 warga negara Indonesia dengan Garuda GA991 telah mendarat di Jakarta. Mereka terdiri dari 248 perempuan, 137 laki-laki dan di antara mereka terdapat 43 anak-anak,” kata Retno dalam konferensi persnya, Jumat (28/4).
Retno menyebut pemulangan ini merupakan tahap yang pertama. Diketahui ada 902 WNI yang akan dipulangkan.
“Ini adalah ketibaan tahap pertama ke Tanah Air WNI yang dievakuasi dari Sudan melalui Jeddah,” katanya.
Simak juga Video: PT DKI Putuskan AG Tetap Dihukum 3,5 Tahun Bui Kasus Penganiayaan David
(azh/azh)