Jakarta –
Rumah Sakit (RS) Premier Surabaya sempat viral lantaran menolak pasien bernama Peter Manuputty yang kemudian meninggal. Pihak rumah sakit menyampaikan permohonan maaf.
Dilansir detikJatim, Sabtu (29/4/2023), penolakan itu membuat kerabat dan keluarga pasien tak terima dan meluruk RS Premier. Direktur RS Premier Surabaya dr.Hartono Tanto mengaku ada kekhilafan dalam melayani pasien kala itu
“Saya mewakili manajemen RS Premier Surabaya mohon maaf sekali yang sebesar-besarnya atas pelayanan yang tidak baik terhadap almarhum Peter Manuputty. Kami tidak melakukan defence apapun karena menurut kami itu hal yang sudah terjadi, saya tulus hati dan rendah hati memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Hartono saat dilakukan mediasi dengan keluarga pasien di RS Premier, Sabtu (29/4/2023).
Hartono menuturkan ada dua kemungkinan kondisi Peter Manuputty saat itu. Meski demikian, dia tidak mau berandai-andai.
“Sejujurnya, saya tidak tahu kondisi bapak. Bisa ada 2 kemungkinan. Mohon maaf, bisa tidak tertolong atau yang kedua bisa tertolong dan saya tidak mau berandai-andai, sesuai ilmu kedokteran bisa selamat tapi kondisinya seperti itu,” imbuh Hartono.
Hartono mengaku tidak akan tinggal diam. Hartono menegaskan pihaknya tetap memproses secara internal perihal dokter dan suster yang melayani kala itu.
Baca selengkapnya di sini.
(dek/idh)