Jakarta –
AKBP Buddy Alfrits Towoliu merupakan sosok polisi yang ditemukan tewas mengenaskan di rel kereta api (KA) Stasiun (St) Jatinegara, Jawa Timur (Jaktim). Korban diketahui menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jaktim. Dugaan sementara korban tewas bunuh diri di lokasi.
“Sementara dugaanya bunuh diri,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023).
Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kepastian penyebab tewasnya korban. Sebelum ditemukan tewas, AKBP Buddy sempat datang ke kantor. Selain itu diketahui AKBP Buddy sudah lama mengidap penyakit empedu dan sedang masa pengobatan.
Simak informasi lebih lanjut tentang profil dan sosok AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Kasat Narkoba Polres Jaktim yang ditemukan tewas di rel kereta api di Jatinegara berikut ini:
AKBP Buddy Alfrits Towoliu merupakan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim). Melansir akun resmi Paminal Polda Metro Jaya, AKBP Buddy Alfrits Towoliu pernah menjabat sebagai Kepala Subbidpaminal (Kasubbidpaminal) Bidpropam Polda Meto Jaya (PMJ).
Buddy juga tercatat sebagai lulusan Sarjana Ekonomi (S.E.) dan juga bergelar Magister Manajemen (M.M.). Selain itu, diketahui AKBP Buddy Alfrits Towoliu sebelumnya juga pernah menjabat sebagai pernah menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) I Kejahatan dengan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum PMJ pada 2015.
Sosok AKBP Buddy Alfrits Towoliu di Mata Keluarga
Dilansir detikSulsel, keluarga mengungkap sosok mendiang AKBP Buddy A Towoliu, Kasat Narkoba Polres Metro Jaktim yang ditemukan tewas di rel kereta api St. Jatinegara. Buddy dikenal sebagai sosok yang rendah hati.
“Kami keluarga sangat berduka cita. Kami merasakan hal yang sama. Saya masih merasa kehilangan kakak saya. Beliau merupakan merupakan sosok yang sangat cinta kepada Polri. Penyayang, seorang polisi yang sangat sopan santun, rendah hati, dan banyak sekali dia dapat penghargaan,” ujar adik ipar AKPB Buddy, Preysi Sibi kepada detikcom, Minggu (30/4/2023).
Preysi mengatakan mendiang AKBP Buddy merupakan sosok yang pendiam. Dia jarang berbicara kepada keluarga, namun selalu memahami apa yang keluarganya inginkan.
“Menurut saya dia merupakan sosok ayah, keluarga yang jarang berbicara kepada kami. Mungkin karena tugas beliau yang mungkin banyak rahasia dan lainnya. Jarang sekali berbicara, namun beliau tahu apa yang kita mau,” tuturnya.
Kondisi AKBP Buddy, kata Preysi, memang sempat menurun sebelum ditemukan tewas di rel KA dan sempat menjalani operasi. Makanya keluarga kaget saat mendapat kabar AKBP Buddy ditemukan tewas.
“Kemarin kami cukup kaget, karena beberapa bulan ini kondisi badannya agak drop, sempat alami operasi. Namun puji Tuhan cepat pulih, tapi kaget kemarin,” ucapnya.
Preysi pun mengenang sosok AKBP Buddy yang selama tiga tahun terakhir menjadi panutan keluarga. Dia mewakili figur seorang ayah di dalam keluarganya.
“Suasana kalau dekat dengan dia sangat santai, namun pasti. Tapi jarang mengeluarkan kata-kata. Itu mungkin menjadi memori terindah bagi kami keluarga,” ujarnya
“Memang posisi di 3 tahun ini laki-laki satu-satunya di keluarga kami. Jadi mewakili figur seorang ayah yang benar-benar the best yang pernah Tuhan kasih terhadap keluarga kami,” imbuhnya.
Sebelumnya, jenazah AKBP Buddy Alfrits Towoliu telah dijemput keluarga dan dibawa ke rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, usai selesai divisum di RS Polri. Kini jenazah sudah diterbangkan ke rumah duka di Manado, Sulawesi Utara.
(wia/imk)