Jakarta –
Pada tanggal 6 Mei 2023, diperkirakan akan terjadi dua fenomena alam yakni Gerhana Bulan Penumbra dan puncak hujan meteor Eta Aquarid. Kira-kira apa ya dampak hujan meteor bagi Bumi? Apakah hujan meteor berbahaya?
Dikutip dari situs Space, hujan meteor muncul ketika remah-remah debu (meteoroid) dari asteroid atau komet memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan sangat tinggi. Peristiwa itu akan terlihat seperti hujan yang turun dengan kilatan cahaya memanjang serta bergerak cepat.
Beberapa orang masih banyak mempertanyakan apakah hujan meteor berbahaya atau tidak? Meski terdengar menyeramkan, rupanya hujan meteor tidak berbahaya untuk Bumi.
Dilansir situs NASA, sekitar 48,5 ton bahan meteorit jatuh ke Bumi setiap harinya. Hampir semua materi ini akan menguap di atmosfer Bumi lalu meninggalkan jejak terang yang kita kenal dengan “bintang jatuh”. Hujan meteor justru akan menjadi pemandangan indah yang dapat diamati secara langsung.
Hujan meteor juga terjadi setiap tahun atau secara berkala saat Bumi melewati jejak puing-puing berdebu yang ditinggalkan oleh komet. Biasanya, hujan meteor dinamakan berdasarkan bintang atau kontelasi yang dekat dengan tempat munculnya meteor di langit.
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN menuturkan bahwa hujan meteor tidak berbahaya untuk Bumi atau pun manusia. Peristiwa ini juga tidak mengakibatkan lapisan ozon menipis, sebab meteor akan habis terbakar oleh atmosfer bumi sebelum sampai ke permukaan bumi. Meteor yang dapat dianggap memiliki potensi bahaya adalah meteor yang memiliki ukuran lebih dari 140 meter dengan jarak perpotongan orbit minimal sekitar 5 juta kilometer.
Apabila ada sisa-sisa meteor besar yang menghantam ke tanah, biasanya akan menciptakan sebuah lubang atau kawah yang berukuran 12 hingga 20 kali lipat dari ukurannya. Kawah ini akan terlihat seperti mangkuk.
Tapi, jangan khawatir. Kasus meteor besar yang menghantam ke bumi jarang dijumpai. Sebelum sampai ke permukaan bumi, meteor akan terkikis oleh lapisan atmosfer. Dan yang tersisa adalah fenomena alam yang kita sebut juga “bintang jatuh”.
Hujan meteor justru tak indah untuk satelit. Puing-puing yang dihasilkan dari pecahan komet yang terlempar di luar angkasa dapat menyebabkan kerusakan serius untuk pesawat luar angkasa maupun satelit. Hal ini disebabkan karena puing tersebut umumnya bergerak dengan kecepatan yang relatif cepat.
Ilustrasi Hujan Meteor | Foto: Getty Images/NASA
|
Hujan Meteor Eta Aquarid yang Terjadi 6 Mei 2023
Puncak hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi pada 6 Mei nanti. Mengutip dari Edukasi Sains Antartika, hujan meteor ini dinamai berdasarkan radian yang terletak di di Bintang Eta Aquarid Konstelasi Akuarius.
Hujan meteor Eta Aquarid juga berasal dari Komet 1p/Halley yang mengorbit Matahari dengan periode 76 tahun. Eta Aquarid sudah aktif sejak 15 April-28 mei dan puncaknya akan terjadi sekitar 6 Mei pagi hari. Hujan meteor ini dapat disaksikan pada waktu dini hari yakni setelah rasi Aquarius terbit pukul 01.24 WIB. Dan akan semakin memudar seiring dengan terbitnya Matahari.
Cara Melihat Hujan Meteor Eta Aquarid 6 Mei 2023
Hujan meteor dapat disaksikan dengan lebih jelas apabila cuaca sedang cerah dan terbebas dari tutupan awan. Selain itu, medan pandang juga harus bebas dari penghalang.
Cara melihat hujan meteor Eta Aquarid adalah dengan pergi ke lokasi yang paling gelap. Hal ini bertujuan agar hujan meteor dapat terlihat lebih jelas.
Untuk melihat hujan meteor juga tidak diperlukan peralatan khusus seperti teleskop maupun teropong. Kamu bisa menikmati hujan meteor Eta Aquarid dengan mata telanjang.
Setelah itu, tunggu sekitar 30-45 menit hingga mata menyesuaikan diri dengan kegelapan. Hindari juga menggunakan ponsel ketika sedang menunggu agar penglihatanmu terbiasa dengan gelapnya langit malam.
Peralatan Untuk Melihat Hujan Meteor Eta Aquarid
Walaupun hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan dengan mata telanjang, ada beberapa peralatan yang bisa kamu persiapkan ketika ingin melihat hujan meteor.
Merujuk situs Space, berikut ini beberapa alat untuk ‘berburu’ hujan meteor di malam hari:
- Senter Infra Merah
Untuk melihat meteor dengan cahaya yang redup, mata kita perlu disesuaikan dengan kegelapan. Sebaiknya siapkan senter yang memiliki infra merah untuk membantumu mempertahankan penglihatan malam. - Baju Hangat
Ketika akan melihat hujan meteor di waktu malam apalagi dini hari, kita perlu menggunakan baju hangat agar terhindar dari udara malam yang dingin. - Minuman Hangat
Selain baju hangat, kamu juga bisa menyiapkan minuman hangat agar tidak bosan dan terhindar dari flu saat menunggu hujan meteor di malam hari. - Kursi geladak atau Kantung tidur
Saat akan melihat hujan meteor, posisi leher yang terus menghadap ke atas dapat membuat leher menjadi tegang. Oleh sebab itu, kursi geladak atau kursi yang bisa membuatmu bersandar dengan nyaman ketika menengok ke atas menjadi alat yang tepat untuk dipersiapkan. Selain kursi geladak, kamu juga bisa menggunakan kantung tidur atau sleeping bag agar semakin nyaman ketika melihat hujan meteor.
Nah, itu dia penjelasan mengenai dampak dan cara melihat hujan meteor. Bagaimana? Hujan meteor tidak berbahaya, bukan? Jangan khawatir lagi dengan dampak hujan meteor, ya! Selamat berburu hujan meteor di tanggal 6 Mei nanti.
(wia/imk)