Jakarta –
Polisi mengungkap asal-usul nopol dinas polisi yang dipalsukan oleh David Yulianto, si ‘koboi’ di Tol Tomang. David Yulianto mengaku mendapatkan pelat nomor dinas polisi itu dari seseorang berinisial E.
“Pelat nomor tersebut juga didapat dari Saudara E yang digunakan baru 2 bulan pada kendaraan sedan yang diketahui oleh korban penganiayaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip Sabtu (6/5/2023).
Trunoyudo mengatakan pelat dinas polisi bernomor 10011-VII tersebut sebelumnya dipasang pada mobil Toyota warna hitam. David Yulianto menggunakan pelat palsu tersebut sejak 2022.
“Sebelumnya digunakan di mobil Toyota hitam dan pelat ini sejak Agustus 2022,” katanya.
Polisi saat ini masih mengembangkan kasus David Yulianto ini. Polisi masih menyelidiki sosok E si pemberi pelat nomor ini.
“Namun kita masih berkelanjutan proses ini, ini didapati Saudara E apa maksud dan tujuan ini akan dikorscek penyidik,” imbuhnya.
Buat Hindari Ganjil Genap
Polisi juga mengungkap alasan David memakai nopol dinas polisi yang dilpalsukan. Pengakuan David, dia menggunakan pelat palsu untuk menghindari ganjil genap.
“Yang disampaikan di sini menghindari ganjil genap,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Jadi Tersangka
Polisi menangkap David Yulianto, pengendara ‘koboi’ yang menodong pengendara lain di Tol Tomang, Jakarta Barat. David Yulianto kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Proses sudah ditingkatkan menjadi penyidikan dengan ditetapkan pelaku sebagai tersangka atas nama David Yulianto, laki-laki, pekerjaan pelajar atau mahasiswa. Dalam keterangannya yang bersangkutan merupakan karyawan swasta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Trunoyudo menyampaikan David Yulianto beralamat di Duren Seribu, Depok, Jawa Barat. Kedua orang tuanya juga beralamat di Depok.
“Kemudian, dengan penetapan tersangka tersebut perlu kami informasikan status tersangka adalah karyawan dan kemudian kedua orang tuanya wiraswasta di Depok, baik ayah maupun ibu,” ujarnya.
(mea/bar)