Jakarta –
Pemkot Bogor mengubah rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan imbas penutupan Jalan Otista Kota Bogor. Arus lalu lintas lingkar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor yang semula berlaku satu arah, kini diubah menjadi dua arah.
“Kami mendengar betul masukan dari warga, kemudian kami mengevaluasi. Nah karena itu, malam ini kami sampaikan kepada warga akan diberlakukan opsi rekayasa lalin dengan kembali memberlakukan dua arah di beberapa titik SSA (Sitem Satu Arah),” kata Wali Kota Bogor Bima Arya usai rapat evaluasi rekayasa lalu lintas imbas penutupan Jl Otista di Balaikota Bogor, Senin (8/5/2023) malam.
Rapat evaluasi dihadiri unsur pimpinan Muspida Kota Bogor, di antaranya Kapolresta Bogor Kota, Dandim 0606 Kota Bogor, Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kepala Dinas PUPR dan Kadishub Kota Bogor.
Rekayasa lalin di Kota Bogor selama pengerjaan jembatan Otista Foto: dok. istimewa
|
Dalam rekayasa lalin terbaru, kata Bima, jalur SSA yang meliputi Jalan Jalak Harupat, Jalan Juanda dan Jalan Otista akan diubah menjadi dua arah.
Kendaraan dari arah Tol Jagorawi GT Bogor tujuan Stasiun Bogor atau Empang, kini bisa melalui Simpang Tugu Kujang-Jalan Pajajaran-Jalan Juanda dan sebagian Jalan Otista. Kendaraan lalu masuk ke Jalan Roda dan memutar ke Jalan Surya Kencana hingga seterusnya ke Jalan Raya Empang.
“Jadi pada intinya, skenario dua arah ini akan banyak menekankan banyak menekuk atau belok ke kiri. Pemberlakuan dua arah di jalur SSA ini dilakukan dengan meminimalkan crossing. Jadi konsepnya adalah berputar ke kiri, itu rumusnya. Karena kalau crossing itu dikhawatirkan terjadi penumpukan kendaraan di persimpangan,” jelas Bima.
“Secara detail distribusi konsep baru ini akan kita sebarkan mulai malam ini juga, agar warga bisa memahami itu dan menyesuaikan,” tambahnya.
Bima mengatakan rekayasa lalin terbaru ini mulai berlaku Selasa (8/5/2023) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Mulai malam ini, sarana dan prasarana pendukung seperti pemasangan traffic light di beberapa titik akan dilakukan.
“Jadi besok jam 21.00 WIB skenarionya akan berjalan, dan mulai malam ini kami siapkan sarana dan prasarananya, terkait dengan water barier, kemudian juga ada penghilangan separator dan penambahan lampu lalu lintas di Jalan Kapten Muslihat,” ucapnya.
Bima menyebut perubahan rekayasa lalu lintas dilakukan untuk mengurai kemacetan, waktu tempuh pengendara karena pengalihan serta mengurangi dampak negatif bagi ekonomi masyarakat.
“Ini adalah jawaban kami atas aspirasi warga untuk diberlakukan kembali dua arah, setelah melalui berbagai kajian. Namun tentu konsep in pun terus kita analisa di lapangan terkait dengan pelaksanaanya dan akan terus kami sempurnakan,” imbuh Bima.
(fas/fas)