Seorang pria bernama Giuseppe curhat di media sosial mengenai kasus kecelakaan yang menimpanya. Giuseppe ditabrak anak polisi pada Juli 2022 lalu dan hingga kini belum mendapatkan kepastian hukum.
Kasus kecelakaan ini melibatkan anak seorang polisi. Anak polisi berinisial ARP itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka setelah kasus tersebut berlalu 9 bulan lamanya.
Kecelakaan itu terjadi di Jalan RA Fadillah, Cijantung, Jakarta Timur, pada 2 Juli 2022 silam. Korban tertabrak saat sedang membetulkan mobilnya yang mogok hingga terpental beberapa meter.
Berikut fakta-fakta kecelakaan tersebut yang dirangkum detikcom, Jumat (12/5/2023).
1) Tertabrak Mobil hingga Terpental
Giuseppe mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (2/7/2022). Saat itu orang tua dia yang merupakan warga Cilandak hendak menuju kontrakannya yang berlokasi di Cijantung. Mereka berencana untuk melakukan pengobatan sang ibunda di Batang, Jawa Tengah.
Namun dia dikabari bahwa mobil yang dikemudikannya mogok. Giuseppe pun menghampiri orang tuanya yang tak jauh dari kontrakannya. Sesampainya di sana, Giuseppe langsung bergegas untuk membetulkan mobil tersebut.
Giuseppe saat itu meminta ayahnya untuk menyalakan mobilnya. Namun dari arah belakang datang mobil pelaku, ARP langsung menabrak kendaraan orang tuanya. Saat itu dia terpental ke tengah jalan, ayahnya terpental hingga ke separator.
“Belum sempat (menyalakan mobil), sudah ditabrak dari arah belakang. Saya kepental ke tengah jalan, Ibu saya kebetulan di dalam. Mobil itu sampai ke arah berlawanan. Ayah saya terpental ke tengah separator dan pingsan,” kata dia saat dihubungi, Kamis (11/5/2023).
2) Mediasi Gagal, Ortu Pelaku Salahkan Korban
Giuseppe menyebut sepekan setelah kecelakaan pihaknya mengadakan pertemuan dengan keluarga pelaku. Saat itu dirinya hendak menagih janji keluarga pelaku yang akan mengganti seluruh kerugian termasuk biaya pengobatan.
Namun orang tua pelaku tak mengindahkan hal tersebut. Mereka justru cenderung menyalahkan korban atas peristiwa yang ada dengan dalih lampu hazard yang tidak dinyalakan.
“Tapi si ibunya seperti defence menyalahkan saya, katanya mobilnya di kanan jalan, nggak ada lampu hazard. Padahal saya tahu persis hazard nyala, ibu saya yang nyalain. Kalau kenapa di kanan jalan, bayangin orang tua lansia umur 65 tahun berdua kondisi mobil mogok, apa iya bisa meminggirkan kendaraan. Itu hanya alasan yang dicari-cari mereka,” ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya….