Jakarta –
Perangai Masriah benar-benar bikin geleng-geleng kepala. Emak-emak warga Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo penyiram kencing dan tinja di pintu rumah tetangga itu sempat murka saat ditanyai langsung tentang alasan perbuatannya. Sebaliknya, kini ketika dia dipolisikan, perempuan itu meminta diselesaikan secara kekeluargaan.
Tetangga yang menjadi korban Masriah, Wiwik (64) telah bersabar selama 6 tahun. Sejak 2017 Wiwik hanya bisa pasrah dan mendoakan Masriah diberi kesadaran oleh Tuhan bahwa perbuatannya menyiram kencing dan tinja ke rumah orang sangat tidak terpuji.
Wiwik mengaku sebelum kasus ini viral di media sosial dan menjadi perhatian polisi, dia sempat nekat menanyakan langsung kepada Masriah alasan tetangganya itu sampai hati meneror keluarganya dengan menyiram kencing dan tinja setiap hari.
Kepada detikJatim Wiwik menyatakan, perempuan itu justru marah-marah. Tidak cukup marah di depan Wiwik saja, perempuan itu bahkan sempat melempari rumah Wiwik dengan batu.
“Kami pernah menanyakan kenapa melakukan penyiraman air kencing, namun yang bersangkutan malah marah, malah melempari batu ke rumah,” kata Wiwik dilansir detikJatim, Sabtu (13/5/2023).
Kesabaran Wiwik dan keluarganya pun habis. Masriah dilaporkan ke Polsek Sukodono atas perbuatan yang tidak menyenangkan oleh keluarga Wiwik. Polisi pun telah memanggil Masriah untuk menjalani pemeriksaan atas laporan yang diterima kepolisian.
Kepada polisi Masriah akhirnya mengaku bahwa alasannya meneror keluarga Wiwik dengan menyiram kencing dan tinja setiap hari, bahkan 3 kali dalam sehari, karena dia sebenarnya masih ingin memilik rumah yang kini ditempati Wiwik, yang dulu merupakan rumah milik adik kandungnya.
“Sebenarnya yang diduga pelaku ini masih ingin memiliki rumah adiknya yang dijual. Namun tak kunjung membelinya karena tak punya uang, akhirnya dibeli oleh Ibu Wiwik,” kata Kapolsek Sukodono AKP Supriyana kepada detikJatim.
Yang menyebalkan, seperti diceritakan oleh Wike (44) anak pertama Wiwik, sehari sebelum Masriah diperiksa di Polsek Sukodono ada beberapa orang mengaku kerabat Masriah datang untuk meminta keluarga Wiwik bersepakat menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan atau damai.
Namun, kini keluarga Wiwik justru berharap Masriah dapat hukuman setimpal. Apalagi, aksi penyiraman air kencing dan tinja itu sudah berlangsung 6 tahun, padahal pada 2017 itu Masriah pernah berjanji tidak mengulangi perbuatannya saat dimediasi di tingkat RW hingga polisi.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/rdp)