Beredar video guru-guru SMPN 3 Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) menangis histeris di sekolah. Dalam video yang sempat viral di media sosial itu diketahui, para guru menangis karena kecewa dengan kepala sekolah (kepsek) yang dinilai arogan hingga minta kepsek dimutasi.
Simak hal-hal yang diketahui seputar viralnya video tentang para guru SMPN 3 Parepare menangis histeris minta kepsek dimutasi berikut ini:
Dalam video viral di media sosial yang dilihat detikSulsel, Jumat (12/5/2023) terlihat sejumlah guru perempuan menangis histeris di ruang guru. Guru yang lain kemudian berusaha menenangkan rekan mereka sesama guru.
Terdengar suara dari guru mengungkapkan kekecewaan mereka dan meminta rekannya tetap tenang. Mereka juga mengaku kecewa karena kadis pendidikan tidak berpihak kepada mereka.
“Jangan ki terpecah sayang, ayok kita ke DPRD. Kita kecewa dengan kadis hari ini. Kadis tidak berpihak kepada kita,” kata salah satu guru yang merekam kejadian tersebut.
Para siswa yang ikut menyaksikan kejadian ini tampak bingung dan penasaran. Mereka berkumpul di depan ruang guru dan mencoba mencari tahu kejadian apa yang sedang terjadi.
2. Para Guru dan Kepsek Sempat Terlibat Cekcok
Dilansir detikSulsel, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Parepare, Arifuddin Idris mengatakan kejadian guru menangis histeris tersebut terjadi di SMPN 3 Parepare pada Senin (8/5/2023) lalu. Kata Arifuddin, saat itu para guru dan kepsek terlibat cekcok.
“Beberapa guru merasa tidak nyaman dengan kepala sekolah karena banyak memang mungkin ada yang salah komunikasi antara sekelompok guru yang dominan dengan Kepsek,” ungkap Arifuddin kepada detikSulsel, Jumat (12/5/2023).
3. Pihak Guru dan Kepsek Sempat Dimediasi
Arifuddin mengaku telah datang ke sekolah tersebut untuk melakukan mediasi antara kedua belah pihak. Namun para guru mendesak agar kepala SMPN 3 Parepare atas nama Hartono dimutasi.
“Itu kami mau mediasi, namun guru tampaknya mau ada keputusan hari itu juga bahwa Pak Hartono ini dipindahkan,” ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Parepare Arifuddin Idris, dilansir detikSulsel, Jumat (12/5/2023).
Merasa keinginan mereka tak terwujud, para guru itu lantas kecewa dan menangis. Menurut Arifuddin, kejadian tersebut setelah dia telah meninggalkan sekolah.
“Ketika mediasi, mereka kecewa sebab permintaan mereka (memindahkan kepsek tidak terpenuhi) bahkan mereka ancam mogok mengajar,” jelasnya.
4. Guru Petisi Kepsek Dimutasi karena Arogan
Arifuddin Idris mengungkap para guru SMPN 3 Parepare itu sebelumnya sempat mengirimkan surat pernyataan atau petisi. Isi petisi tersebut meminta kepala sekolah (kepsek) mereka dimutasi karena arogan dan tidak menghargai bawahan.
“Mereka kirim (petisi) hari Kamis lalu tetapi saya baru tahu itu Jumat lalu,” ungkap Arifuddin kepada detikSulsel, Jumat (12/5/2023).
Setelah mengetahui adanya penolakan dari para guru yang dipimpin oleh Hartono selaku kepsek, Arifuddin kemudian menjadwalkan pertemuan pada Senin (9/5/2023) lalu. Harapannya, masalah ini bisa diselesaikan dengan mediasi.
“Katanya ini sudah lama (keluhan terhadap kepsek) tetapi yang saya sesalkan mengapa tidak pernah mereka lapor ke pengawas atau kepala bidang tetapi puncaknya mereka melapor dan ada tanda tangan (petisi meminta kepsek diberhentikan)” ujarnya.
Arifuddin memaparkan, para guru di dalam suratnya menyampaikan beberapa hal terkait sikap dan keputusan kepsek yang dinilai tidak tepat. Sehingga membuat sekelompok guru tak nyaman.
“Iya (dianggap kasar) selain itu memang saya lihat dia tegas tetapi kaku dan saya sampaikan ini kesalahan fatal. Misalnya hari libur tetapi Pak Hartono tidak meliburkan gurunya,” papar Arifuddin.
Simak pernyataan kepala sekolah di halaman selanjutnya