Jakarta –
Ini adalah tahun ke-10 Jessica hidup sebagai detektif swasta. Perempuan berambut pendek itu akhirnya mau membuka kisahnya selama berkiprah menjadi investigator bayaran. Ia mengatakan, tidak sedikit orang yang mau memberi imbalan atas jasanya demi mendapatkan fakta atau mengorek rahasia seseorang.
Jessica mengaku, sering kali para klien menyewanya untuk mempelajari latar belakang calon kolega bisnis mereka. Bukan hanya itu, tidak sedikit pula yang meminta Jessica untuk menemukan fakta perselingkuhan pasangannya.
“Kalau misalnya memang selingkuh, apa temuannya. Kita berikan temuan-temuannya berupa foto, video, atau juga lokasinya, di mana,” ungkap Jess kepada tim Sosok detikcom Senin, (15/5).
Bukti-bukti itu biasanya digunakan oleh para klien untuk melengkapi beberapa persyaratan saat ingin melakukan gugatan di pengadilan. Kasus semacam ini jamak ditangani oleh Jessica beserta timnya. Bahkan, sebagian kliennya selalu memintanya untuk menangani masalah serupa.
“80% (kasus) perselingkuhan,” akunya.
Kemampuan Jessica dalam menemukan fakta tersembunyi membuatnya percaya diri. Oleh sebab itu, dia membandrol harga jasanya dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini setimpal, mengingat jangka waktu penyelidikan yang bisa memakan waktu lama.
Sementara itu, perkara risiko, pekerjaan ini tidak bisa diremehkan. Untuk menemukan sebuah fakta, tidak jarang Jessica harus melakukan sesuatu yang berbahaya.
“Diikuti balik pernah, saya diancam orang pernah. Kadang kecebur di got, kita lagi pengawasan, juga pernah tuh saya. Diserempet orang, diamuk massa, ada juga. Disangka lagi ngapain, gitu. Atau kita lagi melakukan pengawasan di tempat prostitusi, disangkanya saya PSK, juga pernah. Ditawar, digodain orang, hampir mau diperkosa juga pernah,” ungkapnya.
Jessica menuturkan, improvisasi adalah kunci. Dalam situasi terjepit, dia harus mampu berpikir cepat untuk menentukan langkah dan menyelamatkan dirinya sendiri. Dengan demikian, ia bisa segera lepas dari kondisi yang tidak menguntungkan.
Meski terbiasa melakukan berbagai cara untuk mengungkap fakta, nyatanya ada etika yang harus ditaati saat bekerja. Jessica harus meyakini bahwa berbagai tindakan investigatif yang dilakukannya tidak boleh melanggar hukum. Dengan demikian, dirinya tidak mengungkap kejahatan dengan kejahatan lain.
“Detektif swasta ini kan berarti kan investigasi ya, kita penyelidikan. Tapi seringkali orang-orang awam yang belum tahu menganggap bahwa investigator itu bisa melakukan berbagai hal dan berbagai cara. Seperti, ‘Bisa sadap Whatsapp nggak?’ Tidak!,” ucapnya sambil tertawa.
Bagi Jessica, menjadi seorang detektif swasta bukan hanya sekedar pekerjaan belaka. Ia menuturkan, sebagai seorang personal investigator, dirinya bisa bekerja sekaligus membantu orang dalam waktu yang bersamaan.
Dari sudut pandangnya, mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi serta menyibak rahasia yang membuat orang lain lepas dari bahaya merupakan sebuah kebaikan. Terlebih, profesi langka ini memberikan banyak keuntungan bagi Jessica.
“Sepertinya ini karier yang cukup menjanjikan, ya. Jadi saya rasa, untuk sejauh ini sih saya belum ada kepikiran untuk quit. Jadi ya saya rasa memang mungkin jodoh profesi saya di sini, karier saya di sini, ya, I can’t (go) back and let it go aja,” pungkasnya.
(vys/vys)